kabartuban.com – Jika biasanya sketsa wajah digambar di atas kertas, sketsa wajah yang satu ini justru diukir di atas kayu. Seni mural dari media kayu ini, merupakan karya unik dari Ayu Damayanti dan suaminya Nur Rohman, warga Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban.
Ia menggeluti usaha seni mural dari media kayu ini sejak tahun 2019. Kini karya seninya yang berasal dari hobi, dijadikan sebagai ladang usaha.
“Kalau yang siluet ini awalnya pengen bikin foto berdua untuk dipajang, eh ternyata banyak yang lihat dan akhirnya banyak pesan-pesan itu,” ujarnya.

Beberapa karya yang telah dibuatnya bersama suami terlihat terpajang di rumah produksinya yakni siluet Ir. Soekarno, Gus Dur dan ada juga yang menampilkan sosok orang yang paling disegani di Tuban yaitu Bupati Aditya Halindra Faridzky.
Ayu Damayanti sedikit menjelaskan awal mula yang harus dilakukan untuk membuat karya seni siluet dengan menggunakan kayu tersebut. Pertama ialah dengan membuat pola terlebih dahulu kemudian selanjutnya barulah bahan diukur dan dipotong sesuai dengan diinginkan.
Baca Juga: Pantang Menyerah, Ibu dan Anak Jual Kerupuk Sambil Mengayuh Sepeda
Siapa sangka karya uniknya ini meluncur sampai ke beberapa kabupaten yang ada serta yang pasti dibandrol dengan harga pemasaran yang terjangkau tergantung tingkat kesulitan yang dihadapi.
“Harganya mulai Rp40 ribu itu untuk ukuran 20X25 untuk yang biasa, tapi kalau misalnya custom beda, klien harus menambah harga Rp20 ribu per wajah. Sedangkan kalau mahar siluet ini kita sudah pernah kirim ke Jakarta dan Surabaya,” bebernya.
Karena memang sudah memiliki basic dan skill yang dipunyai, ia tak terlalu kesulitan dalam pembuatan karyanya. Namun untuk mendapati hasil yang cantik hingga saat ini, ia melakukan beberapa kali percobaan, untuk selanjutnya menemukan teknik pengecatan yang sesuai agar warna yang dihasilkan tahan lama.
Adapun untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dalam proses pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama yaitu 2-3 hari.
“Untuk proses yang lama memang di waktu pengecatan karena lapisannya harus di cat sebanyak empat kali, setelah itu baru proses pengerjaannya dan finishing dua kali,” ungkapnya.
Kedepan ia berharap agar produknya dapat dan mampu dikenal oleh masyarakat yang lebih luas lagi. (hin/dil)