kabartuban.com – Sebanyak 68 bangunan di Desa Jetak dan Talun di Kecamatan Montong, Kamis (16/1/2020) mendapatkan ganti rugi kerusakan bangunan. Ganti rugi tersebut sebagai tanggungjawab PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Tuban East Java dalam kegiatan Seismik 3D.
Humas PHE TEJ, Ulin Najah saat dikonfirmasi di Balai Desa Talun menyebutkan, dari jumlah 68 bangunan, diantaranya 24 bangunan di Desa Jetak dan di Desa Talun ada 44 bangunan
“Fisik bangunan yang rusak, kita berikan ganti rugi. Yang Standar satuan harganya dari Dinas PUPR Kabupaten Tuban,”katanya
Nominal yang diberikanpun bervariasi, tergantung kerusakan bangunan, mulai Rp112 ribu, hingga Rp1.903.000. Seismik yang digunakan PHE TEJ dengan dua cara, menggunakan mobil Vibro dan ekplosif.
“Dampak retak bangunan yang banyak terjadi di desa ini, disebabkan oleh mobil Vibro, itupun dari keseluruhan hanya satu persen dari yang yang kita data sebelum kegiatan. Jadi alhamdulillah bisa kita minimalisir,” tambahnya.
Desa Talun dan Jetak, bisa menjadi contoh pada desa lain, yang telah mendukung penuh dengan Ketahanan Energi Republik Nasional kedepan. Ini menjadi langkah awal PHE , untuk mencari sumber energi baru.
“Kedepan, disaat ada program pemerintah tidak usah takut dan khawatir. Karena pastinya ada tanggung jawab yang harus diselesaikan sebelum keluar proyek,” terangnya
Sementara Itu Tamuji, warga desa Talun yang rumah terdampak, pihaknya mengucapkan terima kasih telah bertanggung jawab dan memberikan ganti rugi bangunan rumahnya. Nominal uang ganti rugi bangunan yang diterimanya sekitar Rp152 ribu
“Rusaknya hanya retak-retak saja dan kaca pecah,” sambungnya.
Sebatas diketahui, uji Seismik 3D dilakukan di 52 Desa yang tersebar di delapan kecamatan. Awalnya 10 kecamatan. Namun setelah dipresisi lebih detail, hanya terlihat di delapan kecamatan saja.
Dari jumlah desa tersebut, baru diberikan konpensasi 30 persen. Sedangkan yang ganti rugi tidak bisa dikalkulasi, karena ada desa yang tidak terdampak bangunan yang rusak. (Dur)
