kabartuban.com – Pertemuan lanjutan pertamina dan warga Remen Mentoso Jenu belum membuahkan hasil. Ada anggapan alotnya komunikasi antara warga dan pertamina lantaran pihak perusahaan (Pertamina) kurang inten menjalin komunikasi dengan warga setempat.
Dikonfirmasi soal tudingan tersebut, Pihak Pertamina, dalam hal ini Vice President Asset Investment Pertamina, Achmad Syaihu Rais, menolak jika dituding kurang proaktif berkomunikasi dengan warga sekitar bakal kilang, utamanya Warga Mentoso dan Remen yang sampai saat ini komunikasi pembebasan lahanya masih belum tuntas.
“Kami sudah menjalin komunikasi terus dan inten,” ujar Achmad Syaihu Rais.
Menurut Syaihu saat ini pihaknya tengah berkomuniasi intensif dengan warga Remen dan Mentoso yang lahannya akan dibebaskan untuk keperluan proyek kilang, meski pertemuan yang terakhir di Gedung DPRD Tuban dengan dimediasi komisi A DPRD Tuban belum membuahkan kesepakatan apapun.
“Ini sudah ada komunikasi, bersukur bisa bertemu langsung, aspirasi yang disampaikan akan menjadi pertimbangan, tentunya sesuai dengan koridor yang ada, lumrah kalau komunikasi pertama ada penolakan,” kata Syaihu.
Sebelumnya, camat Jenu Tuban, Sugeng Winarno, saat ditanya soal komunikasi pertamina dengan warga mengatakan, jika sejauh ini belum komunikasi secara intensif, komunikasi yang dilakukan memnurut Sugeng, baru sebatas sosialisasi.
“Belum ada tindak lanjut, masih sosialisasi saja, ini mestinya membutuhkan kerja keras Pertamina untuk komunikasi, yang lebih inten, selama ini belum,” kata Sugeng.
Sementara itu, perwakilan Warga Desa Mentoso dan Remen, Suwarto, mengatakan masih belum ada keinginan membebaskan lahan mereka, mereka beralasan lahan yang akan dibebaskan merupakan lahan pertanian yang menjadi mata pencaharian warga. Warga mengaku akan tetap mempertahanan hak mereka.
“Tanah disana produktif, apalagi disana juga mennjadi tempat tinggal, kami tidak mau membebaskanya,” kata Suwarto. (Luk)
