kabartuban.com – Dari 36 Desa yang mengikuti Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak yang rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 8 Desember 2016 mendatang, masih banyak panitia penyelenggara yang belum mencairkan anggaran untuk pelaksanaan Pilkades.
Sampai saat ini, Pilkades serentak sudah memasuki penetapan calon dan pengundian nomor urut, seharusnya banyak kegiatan yang bisa dilakukan menggunakan anggaran yang sudah ditetapkan untuk masing-masing desa itu.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintah Desa dan Keluarga berencana (Bapemas dan KB), Mahmudi mengatakan, masih ada 15 Desa yang belum mencairkan anggaran penyelenggaraan Pilkades, beberapa desa yang lain akan segera diproses.
“Baru 21 Desa yang mencairkan, sisanya masih kami proses pengajuannya di Dinas Pengelolaan Keuangan Kabupaten Tuban,” papar Mahmudi.
Dijelaskan oleh Mahmudi, beberapa desa yang belum cair itu diantaranya seperti, Desa Klakeh, Bangilan, Kemelaten, Kapu, Rengel, Sumberagung, Bangun Rejo, Laju Lor, Tanggir dan Sukorejo. Seluruh desa itu tersebar di beberapa kecamatan, dari 16 kecamatan yang mengikuti Pilkades serentak.
“Desa yang belum cair ini kita upayakan secepatnya, agar kegiatan tahapan Pilkades berjalan dengan lancar,” katanya.
Disampaikan Mahmudi, desa yang mengalami keterlambatan pencairan dana penyelenggaraan Pilkades serentak itu dikarenakan kurangnya beberapa ketentuan pengajuan, serta proses verifikasi yang dilakukan untuk memastikan tidak ada kesalahan dari panitia lokal yang memakan waktu. Sudah ditekankan pada panitia penyelenggara untuk segera memenuhi kelengkapannya, kemudian dana bisa dicairkan.
“Kami sudah menginstruksikan agar segera dicairkan,” tegasnya.
Mahmudi berharap, seluruh panitia lokal desa segera mencairkan dana penyelenggaraan Pilkades secepatnya, sebab pelaksanaan Pilkades tinggal dua minggu lagi dan semua harus dipastikan berjalan lancar, hingga selesai pemungutan.
“Pelaksanaan Pilkades tinggal bebrapa hari lagi, jangan sampai ada kendala, karena dananya belum cair,” tutupnya.(din)
