Angka Stunting di Tuban Turun Jadi 11,3 Persen, Lampaui Target Nasional

kabartuban.com – Angka stunting di Kabupaten Tuban mengalami penurunan signifikan berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 yang dirilis Kementerian Kesehatan RI. Prevalensi stunting di wilayah ini tercatat sebesar 11,3 persen, jauh di bawah target nasional sebesar 14 persen.

Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky., menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam upaya percepatan penurunan stunting. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam pencapaian tersebut.

“Penurunan angka stunting ini adalah hasil kerja bersama dari semua elemen, mulai dari pemerintah kabupaten, kecamatan, desa, hingga masyarakat. Kolaborasi seperti ini yang patut kita apresiasi,” ujar Bupati Lindra, Rabu (28/5/2025).

Secara nasional, angka stunting turun dari 21,5 persen pada 2023 menjadi 19,8 persen pada 2024. Di Provinsi Jawa Timur, prevalensi stunting juga menurun dari 19,2 persen menjadi 14,7 persen. Sementara itu, di Tuban, penurunan yang terjadi dalam empat tahun terakhir cukup tajam, dari 25,1 persen pada 2021 menjadi 11,3 persen pada 2024.

Mas Lindra menyebut keberhasilan ini merupakan hasil kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tuban yang konsisten melakukan intervensi gizi serta memperkuat faktor pendukung seperti edukasi, lingkungan sehat, dan pola asuh yang tepat.

“Saya berterima kasih kepada TPPS, OPD terkait, camat, kepala desa, PKK, tenaga kesehatan, kader posyandu, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen yang turut bergerak dari hulu ke hilir. Ini bentuk nyata kerja kolaboratif yang harus terus dijaga,” tegasnya.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban, Dra. Esti Surahmi, Apt., menyebut capaian penurunan stunting sebesar 6,5 persen dibanding tahun sebelumnya merupakan prestasi luar biasa. Pada 2023, prevalensi stunting di Tuban sebesar 17,8 persen.

“Alhamdulillah, ini hasil kerja keras bersama. Namun perjuangan belum selesai. Momentum ini harus terus dijaga, terutama dalam upaya pencegahan sejak dini,” kata Esti.

Dinkes P2KB bersama mitra telah menjalankan berbagai program, termasuk edukasi gizi bagi remaja, calon pengantin, ibu hamil, dan balita. Selain itu, penguatan sanitasi dilakukan melalui deklarasi Tuban sebagai wilayah Open Defecation Free (ODF).

Pemerintah Kabupaten Tuban berkomitmen terus mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kesehatan ibu dan anak guna menciptakan generasi sehat, kuat, dan bebas stunting. (fah)

Populer Minggu Ini

Arena Sabung Ayam di Tuban Digerebek, Warga Berhamburan dan Terjatuh di Sawah

kabartuban.com – Polisi menggerebek arena sabung ayam di Dusun...

Trotoar Jalan RE Martadinata Rusak Akibat Abrasi, Belum Ada Solusi

kabartuban.com - Sedikit demi sedikit, kerusakan trotoar di Jalan...

Tabrakan Maut di Rengel, Satu Pengendara Tewas di Tempat

kabartuban.com – Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Pakah–Soko,...

Fenomena Nikah Dini Karena Hamil Duluan di Tuban Terjadi Tiap Bulan Sejak Januari

kabartuban.com - Fenomena dispensasi kawin di Kabupaten Tuban kian...

Minim Lapangan Kerja, Puluha Warga Tuban Berbondong ke Luar Negeri

kabartuban.com – Dorongan ekonomi yang tinggi serta minimnya lapangan...
spot_img

Artikel Terkait