Hujan Deras Mengguyur, Halilintar ‘Ledakan’ Kota Tuban

kabartuban.com – Saat sebagian masyarakat Tuban sedang menghabiskan akhir pekan bermalam minggu di Bumi Wali, hujan deras mulai mengguyur jantung kota Tuban sehingga hawa dingin mulai menyelimuti kota menghapus kemarau panjang yang sekian lama meresahkan warga kota, Sabtu (5/12/2015). Sejumlah warga yang sedang melintas di jalan kota, terpaksa harus berteduh di beberapa tempat yang ada di pinggir jalan.

Pantauan wartawan media ini menyebutkan, hampir seluruh titik kota diguyur hujan deras selama kurang lebih 30 menit sejak pukul 20:50 WIB. Mulai ruas jalan manunggal di pinggir timur kota hingga jalan letda sucipto wilayah barat kota Tuban. Hujan yang mengguyur deras disertai halilintar yang menyambar, menghentikan sejumlah pengguna jalan.

“Kita bersyukur akhirnya hujan turun deras di kota ini, dari kemarin mendung terus tapi nggak hujan. Daerah sekitar kota sudah hujan, tapi kota nggak hujan. Lumayan ini hujannya, bisa ngilangin gerah,” kata Evi, salah satu warga kota yang berteduh di trotoar jalan pahlawan.

Meskipun sedikit mengganggu akhir pekannya, lanjut Evi, turunnya hujan deras yang cukup merata kali ini harus disyukuri. Khususnya bagi saudara – saudara kita para petani yang sudah lama menanti turunnya hujan.

Setelah hampir 30 menit mengguyur kota Tuban, perlahan hujan mulai reda. Namun, halilintar masih terus menyambar bersautan dan listrik di sebagian besar wilayah Tuban padam. Halilintar semakin kencang seolah saling memukul, dan sekitar pukul 22:15 WIB hujan pun perlahan kembali turun deras menuju tengah malam.

Sementara itu, sebelumnya Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, Joko Ludiono mengatakan, prediksi Badan Meterologi Kimatolog dan Geo Fisika menyebutkan bahwa hujan yang sempat turun di beberapa wilayah Jawa Timur masih dengan intensitas rendah. Sedangkan untuk wilayah Kabupaten Tuban sendiri, musim hujan diperkirakan pada akhir Desember atau awal Januari.

“Hujan yang sudah turun ini belum dapat dikatakan musim penghujan, indikatornya, munculnya air permukaan yang sampai sekarang juga belum dapat kita lihat,” tutur Joko Ludiono.

Joko menambahkan, luasan wilayah kekeringan setidaknya masih terjadi di 12 Kecamatan, diantaranya Kecamatan Parengan, Grabagan, Semanding, Senori, Bangilan, Kerek, Montong, Soko, Rengel, Bancar, Jatirogo dan Kenduruan. (im/riz)

Populer Minggu Ini

Diskominfo SP Tuban Raih Penghargaan JPRA dan Sata Jatim Award 2024

kabartuban.com -- Dinas Komunikasi Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo...

Bawaslu Tuban Tetapkan Pencantuman Tagline di Beras BPNTD Sebagai Pelanggaran

kabartuban.com -- Setelah Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Tuban...

Mayat Membusuk di Gua Plumpang Ternyata Pria Paruh Baya Yang Alami Depresi

kabartuban.com -- Polres Tuban berhasil mengidentifikasi identitas mayat yang...

Puluhan Kades Tak Hadiri Deklarasi PKD Diduga Akibat Intimidasi Oknum Camat

kabartuban.com -- Diduga terdapat intimidasi oleh oknum Camat dalam...

Mayat Tanpa Identitas Ditemukan Membusuk di Goa Plumpang

kabartuban.com -- Telah ditemukan mayat tanpa identitas (Mr. X)...
spot_img

Artikel Terkait