Jalan Poros Antara Desa Banyubang dan Desa Ngrejeng Ambrol

520
Jalan Poros Desa Banyubang & Desa Ngrejeng, Kec. Grabagan Ambrol.

kabartuban.com – Jalan poros antara Desa Banyubang dan Ngrejeng, tepatnya di Desa Banyubang, Kecamatan Grabagan ambrol setelah diguyur hujan lebih dari dua jam. Jalan di tebing bukit yang baru saja rampung dikerjakan tersebut longsor dan sempat membuat warga panik, akibatnya poros jalan terputus dan dialihkan ke ruas jalur selatan wilayah setempat, Selasa (7/3/2016).

Menurut warga setempat, Kusmandar mengatakan, longsornya jalan penghubung antar kecamatan itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, setelah sebelumnya hujan deras mengguyur wilayah setempat sejak siang. Longsornya jalan sepanjang 25 meter dengan kedalaman mencapai 30 meter tersebut diduga akibat struktur tanah dan plengsengan pembatas tebing yang tidak kuat menahan beban pedel pelebaran jalan.

“Kita nggak nyangka kalau mau ambrol seperti ini, tadi pagi sebelum hujan masih ada truk dari Pentawira yang menurunkan material pedel di sini,” ucapnya.

Menurutnya, longsornya jalan yang sedang dalam proyek pelebaran tersebut akan sangat mengganggu aktifitas warga. Pasalnya, warga harus melalui jalan alternatif dan berputar lebih jauh. Tidak hanya kendaraan roda empat, namun kendaraan roda dua juga sulit untuk mengakses jalan tersebut.

Berdasarkan data yang dihimpun wartawan media ini, titik longsor tersebut merupakan proyek pengerjaan Tembok Penahan Tanah (TPT) yang telah rampung pada 26 September 2015, dan beberapa kali dilakukan perbaikan.

Pembangunan TPT ini dikerjakan CV. Pulung Rahayu sejak 29 Juni 2015, dan menghabiskan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2015 sebesar Rp. 282.200.000. Tembok dibuat untuk bisa memperlancar akses masyarakat desa sekitar. Sebab, kondisi jalan yang ada memang menanjak dan berkelok. Serta berada di tepi jurang yang cukup dalam. (im/riz)

/