
kabartuban.com – Selasa (17/4), dampak rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu yang lalu masih terasa. Hasil penelusuran kabartuban.com mengungkap bahwa banyak kebutuhan masyarakat yang telah dinaikan saat ramai rencana dinaikannya harga BBM. Meskipun harga BBM urung naik, namun harga kebutuhan yang terlanjur naik cukup merugikan banyak pihak.
Lukman, seorang pedagang di pasar baru Tuban mengatakan “wis kadung munggah, medone angel mas” (Sudah terlanjur naik, turunnya sulit mas).
Bukan hanya kebutuhan bahan pokok, kebutuhan bangunan pun ikut naik. Kenaikan bahan bangunan tersebut sangat mempengaruhi proyek pembangunan infrastruktur pemerintahan. Hal ini seperti diungkapkan salah satu pegawai dinas perekonomian. Kenaikan harga bahan bangunan ini memaksa pihaknya menata kembali detail rencana anggaran pembangunan “Rest Area” di lokasi terminal lama Tuban, yang secara otomatis akan mengurangi target hasil pembangunan di tahun 2012.
Penetapan pasal 6 ayat a pada sidang paripurna membuat masyarakat masih berpikir bahwa BBM pasti akan naik, tinggal menunggu waktunya saja. Seperti analisis beberapa pakar politik dan ekonomi, bahwa saat ini stabilitas ekonomi menjadi cukup terganggu pasca sidang paripurna membahas kenaikan harga BBM 1 April lalu.
Mengenai usaha peningkatan perekonomian di Kabupaten Tuban, kabartuban.com sempat bertemu dengan Budi Wiyana Selaku Kepala BAPEDA. Mantan Kepala Dinas Perekonomian dan Pariwisata ini sempat menyampaikan bahwa Pemerintah akan terus berusaha memikirkan dan melakukan langkah – langkah strategis untuk menggerakan perekonomian yang lebih baik.(iim)