kabartuban.com – Potensi banjir akibat luapan sungai Jambon membuat para petani di Desa Sumurgung, Kecamatan Tuban, Desa Kapu dan Desa Tahulu, Kecamatan Merakurak khawatir. Sebab, hingga saat ini tanggul sungai Jambon yang jebol beberapa waktu lalu masih rusak, walaupun sebelumnya telah dilakukan penanganan darurat.
Mujami’in, Kepala Desa Sumurgung, saat ditemui kabartuban.com Kamis, (10/03/2016) mengatakan bahwa, “Upaya penanganan darurat yang sempat dilakukan pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum sia-sia, karena baru setengah pengerjaan sudah ambrol lagi diterjang banjir,”.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban menyampaikan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Surabaya yang menyebutkan puncak hujan deras di Kabupaten Tuban akan terjadi pada bulan Maret. Sehingga, masih berpotensi terjadi bencana banjir.
“Tentu ini membuat masyarakat kami, maupun masyarakat desa lainya khawatir jika kerusakan tanggul tidak segera ditangani. Apalagi ancaman bajir masih ada ketika musim hujan masih berlangsung,” ujar Mujami’in.
Mujami’in menambahkan, jika terus dilakukan penanganan darurat maka akan merugikan petani disekitar tanggul. Karena penanganan darurat membuat tanggul rawan ambrol, dan jika terjadi ambrol material akan masuk ke lahan pertanian di sekitarnya. Kades Sumurgung itu berharap material yang masuk di area pertanian juga dipikirkan solusinya, sehingga lahan pertanian dapat ditanami.
“Penanganan darurat itu membuat material batu untuk tanggul hanyut dan masuk ke lahan pertanian sekitar tanggul. Padahal sudah mau panen, saya kira itu juga harus dipikirkan solusinya oleh Dinas PU, agar lahan itu dapat ditanami kembali,” pungkasnya. (riz)