kabartuban.com– Tim verifikasi Bulog Surabaya langsung turun kelapangan guna melakukan pengecekan “beras apek” yang telah ditemukan di Desa Wangklu Kulon, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban. Dari hasil pemeriksaan, bau apek tersebut berasal dari karung/sak-nya.
“Ternyata bau apek itu dari karungnya. Jadi itu apeknya apek karung, bukan kualitasnya yang jelek,”terang Kepala Sub Drive Bulog Tuban-Bojonegoro, Efdal MS kepada kabartuban.com, Sabtu (19/3/2016).
Efdal menerangkan, jika masyarakat menemukan beras dengan kualitas jelek dilapangan, pihaknya meminta untuk segera melapor ke bulog terdekat dan meminta ganti oleh petugas.
“Terkadang itu diluar jangkauan kami, karena tidak mungkin kami mengecek satu persatu beras yang berada di gudang, yang pasti kami mengimbau pada masyarakat, jika menerima beras tidak layak konsumsi silakan minta ganti ke kami, pasti akan kami ganti,”tegasnya
Pada periode ini bulog masih menyalurkan beras medium dan sisanya sudah premium. Akan tetapi, beras medium dijamin kondisinya masih bagus dan tidak apek. Namun, sedikit masyarakat bisa membedakan beras medium dan premium.
“Jika medium dibandingkan premium jelas akan beda jauh. Namun, bukan berarti beras medium berkualitas jelek. Masyarakat perlu memahami bila menerima raskin berbau apek atau jelek,” paparnya.
Diberitakan sebelumnya, di Desa Wanglu Kulon, Kecamatan Senori, Tuban beberapa waktu lalu masyarakat menerima beras apek. Akan tetapi, saat dicek oleh tim verifikasi dan pihak desa setempat ternyata apeknya tersebut berasal dari karung. Bukan kualitas berasnya yang jelek, melainkan apeknya tersebut berasal dari karungnya. (su)