kabartuban.com – Hari Sumpah Pemuda disambut aksi unjuk rasa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tuban. Sejumlah mahasiswa anggota PMII Tuban mendatangi kantor Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) dan kantor KPRD Tuban, Rabu (28/10/2015).
Di depan kantor Dispertan, para aktivis menyuarakan perhatiannya terhadap kaum petani. Mereka menuntut pemerintah untuk lebih serius memperhatikan kesejahteaan petani di Kabupaten Tuban.
“Kami sebagian besar adalah anak petani, moment peringatan Sumpah Pemuda ini kami meminta pemerintah memperhatikan nasib petani yang sampai hari ini masih kesulitan,” kata Fathurrohman, korlap aksi, saat aksi di depan kantor Dinas Pertanian dan Petrnakan Tuban.
Meurutny, nasib petani yang selama ini danggap sebagai salah satu penggerak ekonomi di Kabupaten Tuban kurang diperhatikan. Salah satunya adalah ketersediaan pupuk yang kerap mengalami kelangkaan, yang kemudian berujung pada tingginya harga pupuk. Jika sudah begitu ongkos produksi pertanian akan tinggi sementara saat musim panen harga hasil pertanian anjlok tak terkendali.
“Pemerintah kami minta memiliki solusi, petani tidak dipersulit dengan kelangkaan pupuk, yang juga penting adalah pemerintah menjagaa stabilitas harga hasil pertanian,” tambah mahasiswa itu.
Puas menyuarakan aspirasi para petani, para aktivis mahasiswa kemudian berjalan kaki menuju kantor Dinas Perekonomian dan Pariwisata, kemudian dilanjutkan dengan mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban.
Di depan sejumlah mahasiswa, Ketua DPRD Tuban, Miyadi berjanji akan menyampaikan tuntutan mahasiswa kepada pemerintah setempat.
“Kami akan menyampaikan apa yang menjadi tuntutan teman-teman mahasiswa dalam rapat dengan pemerintah,” kata Miyadi, yang juga mantan aktivis PMII.
Usai melakukan unjukrasa di DPRD, mahasiswa yang dikawal sejumlah petugas kepolisian itu kemudian membubarkan diri dengan tertib. (pul/im)