Cabai Rawit Tembus Rp 70 Ribu/Kg

8
Salah satu pedagang Cabai di Pasar baru Tuban

kabartuban.com – Hanya berselang satu hari, harga komoditas tanaman holtikultural jenis cabai kembali naik drastis. Dijumpai disejumlah pasar tradisional di Tuban, harga cabai rawit merah saat ini tembus hingga Rp 70 ribu perkilogram.

Salah satu pedagang Pasar baru Tuban, Rumiatun saat ditemui dilapaknya menuturkan, kenaikan harga bumbu dapur berasa pedas ini, terjadi pagi (10/1/2020) tadi. Padahal, kemarin (9/1/2020) harganya sudah diatas ambang normal.

“Kemarin sudah Rp 55 ribu /Kg, sekarang malah Rp 70 ribu,”  kata Rumiyatun kepada awak media.

Pihaknya khawatir, dengan semakin merangkanya harga cabai, kuantitas pembeli untuk membeli akan menurun. Dan pengunujung pasar akan semakin sepi, akibat kenaikan ini.

“Hari-hari biasa aja sudah sepi mas, apalagi kalau kebutuhan pokok naik, emboh koyo piye (entak seperti apa, red),” tambahnya.

Pedagang lainnya, Sayem  mengaku barang yang didatangkan dari petani lokal Tuban yakni Bancar. Menawarkan harga hasil panennya sudah diatas Rp 65 Ribu perkilogram. Belum nanti masuk ke pihak berikutnya, baru sampai kepada dirinya.

“Pastinya pembeli mengeluh mahal, tiap kali akan membeli cabai. Jika diambil rata-rata biasanya pembeli beli satu kilo untuk seminggu. Ini tadi berkurang hanya setengah kilogram untuk masa yang sama,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan perdagangan (Diskoperindag) Kabupeten Tuban, Agus Wijaya saat dikonfirmasi membenarkan terkait meljitnya harga cabai. Sebab suplai belum stabil, karena belum masuk masa panen.

“Iya mas, Trend nya harga cabai naik terus, rata-rata di sawah cabe masih hijau belum layak panen, dan hampir dirasakan di Daerah lain juga sama,” katanya.

Pihaknya telah, melakukan koordinasi dengan lintas sektoral baik dengan Dinas terkait di tingkat kabupaten, maupun Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan melaporkan kondisi lapangan dan meminta solusi terkait permasalhan ini. Minimal kabupaten lain yang sudah panen.

“Kita sedang koordinasi lintas kabupaten, dan di koordinasikn dinas Industri dan Perdagangan Provinsi,” pungkasnya. (Dur/Rul)

/