kabartuban.com – Puluhan sopir truk terlantar di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), seperti salah satunya di POM Bensin Desa Compreng, Kecamatan Widang, Kamis (14/11/2019).
Puluhan kendaraan besar ini, berjajar rapi di parkiran SPBU, hingga pinggir jalan Pantura, sejak Rabu (13/11/2019) sore, untuk ikut mengantre pengisian bahan bakar solar. Namun, sampai saat ini, supir truk hanya bisa berharap, solar segera ada dan bisa melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan.
Wahyudi sopir truk dengan plat nomor H 1924 FH mengatakan, langkahnya solar dirasakan sejak di perbatasan Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Banyak truk yang memenuhi parkiran POM Bensin. Karena dirasa hal itu wajar, pihaknya melanjutkan perjalanan. Namun ternyata, sepanjang jalan yang ditempuh, hingga masuk Kabupaten Tuban solar tetap kosong.
“Ini muatan keramik Dari Jakarta tujuan ke Surabaya, lah ini ke SPBU solar tidak ada mas,” kata supir yang beralamat Semarang ini.
Ratno supir truk lainnya mengaku telah berusaha mengisi kendaraannya, mulai Jombang, Lamongan hingga Tuban. Namun, hasilnya solar tetap kosong, kendaraan terpaksa berhenti untuk mengantri ketika SPBU sudah terisi lagi.
“Dari Jombang sampai sini, satu pun tidak ada solar,” tambahnya.
Sementara Sumardi salah satu petugas SPBU Compreng, saat dikonfirmasi mengatakan, penyebab truk banyak terpakir karena menunggu pengisian solar, yang saat ini ada kebijakan pengurangan kuota solar bersubsidi.
Sebenarnya, sehari sebelumnya sekitar pukul 15.00 WIB, solar telah datang. Namun, dari permintaan 24000 liter, hanya delapan ribu liter yang datang. Itupun, warga sekitar yang datang menggunakan traktornya menyerbu SPBU untuk mendapatkan solar.
“Hanya dua jam sudah habis mas, petani yang datang bawa traktornya untuk diisi,” tambahnya. (Dur/Rul)