kabartuban.com – Akibat intensitas hujan yang tinggi belakangan ini membuat tanaman jagung di lahan persawahan Desa Pucangan, Kecamatan Montong, gagal panen. Tanaman jagung yang baru berumur dua bulan tersebut terlihat menguning dan mati akibat terlalu lama terendam air.
Dari data yang dihimpun kabartuban.com, dari lahan seluas kurang lebih sepuluh hektar tersebut nampak sebagian besar tanaman jagung yang baru tumbuh daunnya nampak kuning. Akibatnya beberapa jagung yang sudah dapat dimanfaatkan, terpaksa petani harus panen dini.
“Sebagian besar yang sudah keluar bijinya dipanen dini untuk dijual, karena kalau dibiarkan takutnya malah merugi,”ungkap Santiko, kepala Desa Pucangan kepada kabartuban.com, Selasa (11/10/2016).
Masih terang Santiko, beberapa tanaman muda tersebut mati akibat seringnya kena air hujan, terlebih untuk daerah yang posisi lahannya lebih rendah.
“Untuk kerugian diperkirakan jutaan rupiah per hektar, karena jagung tersebut sedianya tinggal menunggu tua dan masa panen tiba,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu petani warga Pucangan yang bernama Yono mengaku, kondisi seperti ini tidak sering terjadi, namun datangnya musim hujan yang sedikit lebih cepat membuat petani terancam merugi.
“Kami berharap ada perhatian dari pemerintah untuk para petani, setidaknya mendapat bantuan bibit untuk melakukan tanam padi setelah lahan jagung mati akibat tergenagn air,” tutupnya.(har)