kabartuban.com – Saat hujan deras mengguyur wilayah hulu Bengawan Solo, hampir dipastikan warga yang di bantaran sungai terpanjang di Pulau Jawa ttu was-was. Intensitas hujan yang belakangan ini cukup tinggi menyebabkan Bengawan Solo kembali meluap. Akibatnya, sejumlah ruas jalan antar desa di Kecamatan Rengel kembali tergenangi air.
Dari data yang yang dihimpun kabartuban.com, ketinggian air di ruas ruas jalan yang menghubungkan Desa Kanorejo, Tambakrejo dan Karangtinoto hari ini mencapai 40 Centimeter.
Warga setempat, Arif mengaku, air datang baru pagi ini. Akibatnya, aktifitas sejumlah warga terganggu lantaran air yang menggenangi ruas jalan terbilang tinggi.
“Semalam daerah Bojonegoro katanya hujan deras, jadi air kiriman dari hulu, disini semalam juga hujan, tapi tidak terlalu deras,” ungkapnya kepada kabartuban.com, Sabtu (4/2/2017).
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, Joko Ludiono menyatakan, belakangan ini air bengawan solo cenderung terus naik, untuk itu pihaknya sudah melakukan lanhkah antisipasi dengan menghimbau para warga agar tetap siaga dan waspada.
“Curah hujan didaerah hulu belakangan ini cukup tinggi, sehingga debit air bengawan solo terus naik,” ungkapnya kepada kabartuban.com, Sabtu (4/2/2017).
Masih terang Joko, jika nanti permukaan air sudah mencapai batas siaga, pihaknaya akan langsung menginformasikan kepada masyarakat yang tinggal dibantaran sungai bengawan solo agar bersiap-siap lebih dini, seandainya banjir akan datang lagi.
“Meskipun di Tuban tidak hujan, tidak menutup kemungkinan akan terjadi banjir, tergantung yang hulunya, jadi petugas selalu siaga, jika sewaktu-waktu ada informasi dari masyarakat mengenai banjir,” paparnya.
Diketahui, pada pukul 12.00 WIB TMA Karangnongko mencapai 27.69 Pielschaal, Bojonegoro 14.35 pielschaal, dan Babat 7.87 pielschaal. (har)