kabartuban.com-Badan Penaggulangan Bencana Derah (BPBD) Tuban menggelar simulasi pos melalui penerimaan piranti berupa radio repeater atau radio pancar ulang di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
Kepala Desa Rahayu, Sukisno, menyatakan, penanggulangan bencana kali ini tidak dilakukan dengan mengerahkan pasukan ataupun evakuasi warga, namun lebih dalam penguatan jaringan komunikasi dengan menyebar 20 radio repeater di sejumlah titik penanggulangan.
“Utamanya di Balai Desa Rahayu, Dinas Sosial, Field Manager JOB PPEJ, Polres Tuban, kantor dan markas Muspika Soko, UPT UMK Tuban, dan sejumlah personil BPBD,” ungkapnya kepada kabartuban.com, Selasa (17/1/2017).
Pihak terkait, lanjutnya, melakukan skenario percakapan melalui alat komunikasi radio repeater layaknya terjadi peristiwa kebocoran minyak yang menimbulkan gas H2S, dengan diberikan lembar skenario yang sudah tertera.
“Kami melakukan komunikasi lewat radio layaknya terjadi bencana, tapi teksnya sudah disediakan, kami juga menerima satu unit radio repeater dan dua HT,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Tuban, Joko Ludiyono mengatakan kegiatan tersebut digelar guna menaggulangi bencana akibat kegagalan teknologi industri, mengingat di wilayah setempat merupakan kawasan industri minyak yang berada di bawah naungan SKK Migas.
“Saat ini dilakukan pelatihan simulasi penanggulangan kegagalan bencana dengan bentuk Table Top Exercise (TTX). Jadi fokus utama dilakukan dengan memanfaatkan alat teknologi komunikasi,” paparnya.
Dikatakan oleh Joko, simulasi bencana dengan mengerahkan warga sebelumnya sudah dilakukan keempat kalinya, dan saat ini lebih difokuskan untuk peningkatan kapasitas warga melalui alat komunikasi.
“Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pembentukan desa tangguh bencana yang sudah dibentuk beberpa waktu lalu, mulai dari tingakat desa hingga BPBD dan Dinas terkait lainnya,” tutupnya. (har)
