kabartuban.com – Dapur gizi yang biasanya mengepul di Desa Pakel, Kecamatan Montong, kini mendadak sunyi. Program Makanan Bergizi (MBG) yang dikelola Sistem Penyediaan Pangan dan Gizi (SPPG) Yaysan Kasih Harum Bersinar terpaksa berhenti beroperasi sejak 24 November 2025. Bukan karena kurangnya semangat atau bahan pangan, melainkan karena satu persoalan klasik, dana dari pusat tak kunjung cair.
Penghentian sementara ini ditegaskan melalui surat kesepakatan bersama yang ditandatangani Ketua SPPG, pihak yayasan, dan mitra program. Semua pihak sepakat menahan operasional hingga dana Bantuan Pemerintah (Banper) benar-benar masuk ke rekening Virtual Account (VA) SPPG Tuban–Montong–Pakel.
Kepala SPPG Pakel, Syafri Syukron Ma’mun, membenarkan kondisi itu, saat di konfirmasi Selasa (25/11/2025).
“Betul mas, sementara berhenti sejak 24 November kemarin,” ujarnya singkat melalui pesan whatsapp.
Syafri menjelaskan, keterhentian layanan murni akibat belum turunnya pencairan Banper dari Badan Gizi Nasional Pusat. Meski sudah berkoordinasi dengan yayasan dan korwil, hasilnya tetap sama proses pencairan masih “jalan di pusat”.
“Dan memang benar belum ada pencairan dari pusat,” tambahnya.
Belum ada keterangan detail mengenai besaran dana yang masih menggantung. Syafri memilih tidak membeberkan nominal anggaran yang belum diterima, namun memastikan pihaknya terus memantau perkembangan administrasi.
Program MBG sendiri selama ini menjadi penyangga penting asupan gizi bagi siswa siswi di wilayah Pakel. Penghentian sementara membuat aktivitas dapur gizi tak dapat berjalan, meninggalkan kekhawatiran soal keberlanjutan layanan pangan bagi penerima manfaat.
SPPG Pakel kini hanya bisa menunggu pintu pencairan dana di tingkat nasional terbuka. Harapannya sederhana dapur gizi kembali hidup, asap kembali mengepul, dan kebutuhan gizi warga tetap terjaga. (fah)
