kabartuban.com – Wachid (51) warga Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi ditemukan tak bernyawa di ruang tamu rumah kontakannya di Desa Gayam, Kecamatan Kendal, Ngawi dengan luka tusukan benda tajam di dada.
Kejanggalan terjadi dalam peristiwa ini, dimana Fahri Wahyu Erfanto (19) yang merupakan putra kandung Wachid justru tidak ada di lokasi padahal ia yang bertugas menjaga keseharian Wachid yang tengah sakit stroke sejak setahun terakhir.
Dikutip dari laman beritajatim.com, jasad dari bapak tiga orang anak itu ditemukan pertama kali oleh Erika Sekar Ayu putri korban yang tengah berkunjung bersama suaminya.
Baca Juga: Geruduk Kantor Dewan, Aksi Saling Dorong Warnai Demo Aliansi Mahasiswa di Tuban Tolak Kenaikan BBM
Saat hendak masuk ke rumah mengunjungi sang ayah Sekar tak mendapatkan jawaban, dan saat pintu dibuka secara paksa, dia kaget melihat sang ayah sudah meninggal bersimbah darah.
Namun di saat situasi genting tersebut justru sang adik (Fahri) menghilang dan tak diketahui keberadaannya sehingga Sekar meminta pertolongan pada warga sekitar hingga diteruskan kabar itu ke pihak kepolisian.
“Pulang kerja lampu rumah mati, bapak saya panggil sudah tidak menjawab ternyata sudah meninggal ada luka tusuk di bagian dada bekas tusukan benda tajam. Saya tidak tahu pelakunya, yang jelas bapak itu ada di rumah sehari-hari dengan adik saya, ini gak tahu saya dia ada di mana,” kata Erika.
Suyadi yang merupakan Sekdes Gayam membenarkan bahwa pihaknya juga tak melihat keberadaan Fahri yang biasa menunggu ayahnya yang sudah lama terbaring sakit itu menyebut Wachid dan keluarganya mengontrak di Desa Gayam.
“Sudah ijin kontrak disini ya kami tidak menyangka ada kejadian seperti ini. Anak laki-laki korban yang biasa bersama korban tidak diketahui keberadaannya,” kata Suyadi.
Polisi pun melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan setelah itu jenazah Wachid dibawa ke RSUD dr Soeroto Ngawi untuk diautopsi. (mel/dil)