kabartuban.com – Hujan kecil yang sempat mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Tuban beberapa hari terakhir ini, belum menjadi pertanda berakhirnya musim kemarau dan menjadi awal dimulainya musim hujan.
Hingga saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban masih terus melakukan siaga bencana kekeringan dan melakukan droping air bersih kepada sedikitnya 35.177 kepala keluarga Keluarga yang berada di 55 desa yang tersebar di 12 kecamatan wilayah kekeringan.
Kepala BPBD Kabupaten Tuban, Joko Ludiono mengatakan, prediksi Badan Meterologi Kimatolog dan Geo Fisika menyebutkan bahwa hujan yang sempat turun di beberapa wilayah Jawa Timur masih dengan intensitas rendah. Sedangkan untuk wilayah Kabupaten Tuban sendiri, musim hujan diperkirakan pada akhir Desember atau awal Januari.
“Hujan yang sudah turun ini belum dapat dikatakan musim penghujan, indikatornya, munculnya air permukaan yang sampai sekarang juga belum dapat kita lihat,” tutur Joko Ludiono, Jum’at (13/11/2015).
Joko menambahkan, luasan wilayah kekeringan setidaknya masih terjadi di 12 Kecamatan, diantaranya Kecamatan Parengan, Grabagan, Semanding, Senori, Bangilan, Kerek, Montong, Soko, Rengel, Bancar, Jatirogo dan Kenduruan.
“Kebutuhan air bersih warga juga meningkat sedangkan persediaan air bersih semakin sulit. Sementara hujan yang beberapa waktu lalu mengguyur sebagian kecil wilayah Tuban belum berpengaruh terhadap ketersediaan air,” pungkasnya. (im/riz)