kabartuban.com — Adhy Karyono, Penjabat Gubernur Jawa Timur, menyatakan bahwa inflasi provinsi terus menurun sepanjang tahun 2024. Pernyataan ini disampaikan Adhy dalam rapat dengan Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri, di Jakarta, Senin, (07/10/2024).
“Alhamdulillah, inflasi Jawa Timur stabil terkendali dan trennya menurun dari waktu ke waktu, kita terus berupaya memaksimalkan menekan angka inflasi sekecil mungkin,” ujar Adhy di hari selanjutnya, Selasa (08/10/2024).
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, inflasi pada September 2024 tercatat sebesar 1,73 persen secara year on year (yoy). Angka ini menurun dibandingkan bulan Juli dan Agustus 2024 yang masing-masing mencapai 2,13 persen yoy dan 2,05 persen yoy.
Analisis BPS Jawa Timur yang disampaikan oleh Adhy menunjukkan bahwa penurunan inflasi ini didukung oleh beberapa komoditi yang mengalami deflasi. Hal ini berkontribusi pada stabilitas inflasi di provinsi tersebut, yang sesuai dengan target nasional antara 2,5 hingga 1 persen.
“Pada September 2024 Jawa Timur deflasi sebesar 0,12 persen secara month to month (mtm) hal ini dipicu kelompok makanan, minuman dan tembakau yang berkontribusi sebesar negatif 0,16 persen terhadap inflasi umum,” terangnya dikutip dari Suara Surabaya.
Cabai rawit menjadi komoditi dengan kontribusi penurunan terbesar terhadap inflasi umum di Jawa Timur, dengan angka minus 0,13 persen. Selain itu, cabai merah menyumbang minus 0,04 persen, telur ayam ras minus 0,02 persen, dan daging ayam ras minus 0,01 persen.
Pemerintah Jawa Timur, menurut Adhy, akan terus berupaya menjaga dan mengendalikan inflasi agar tetap stabil sesuai dengan target nasional melalui berbagai langkah. Ia menekankan pentingnya pengendalian inflasi karena dampaknya terhadap psikologis masyarakat, terutama di tengah ketidakpastian perekonomian global pasca pandemi Covid-19 dan kondisi geopolitik dunia.
“Langkah-langkah strategis dan sistematis terus diupayakan untuk pengendalian Inflasi Jawa Timur, yang mana sinergitas dan kolaborasi bersama seluruh pihak menjadi kunci keberhasilan mengendalikan inflasi pada posisinya,” paparnya.
Untuk mempertahankan tren inflasi yang stabil, Pj Gubernur Jatim mengajak semua komponen, baik pemerintah maupun swasta, untuk tetap fokus dan tidak terlena dengan kondisi inflasi saat ini.
Adhy menegaskan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menjadikan Jawa Timur sebagai salah satu provinsi terdepan dalam pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara nasional.
“Tetap fokus dan semangat untuk menjadikan Jatim sebagai barometer Indonesia dengan slogan ‘Jawa Timur Bersatu, Bersama Untuk Maju,” pungkasnya. (za)