kabartuban.com – Komisi D, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Kabupaten Tuban, menerima dan melakukan hearing bersama, perwakilan karyawan, PT. Trans Pacific Petrochemical Indotama (PT. TPPI) Tuban. Senin (9/6/14)
Saat melakukan hearing bersama DPRD, perwakilan para pekerja, menyampaikan, Pemerintah atau Pertamina harus mengambil ahli, kilang minyak TPPI, “Kami para pekerja, akan datang ke Jakarta, ke DPR RI, Menteri Keuangan dan KPK, bagaimanapun TPPI, harus diselamatkan, karena ada pihak-pihak yang menginginkan TPPI pailit, padahal di TPPI, Uang negara sudah masuk ke TPPI, dari Pemerintah sebesar 12T, Menteri BUMN saat itu, telah menunjuk Karen Dirut Pertamina untuk mengakuisisi, dan pada bulan 12 Desember 2013, Karen berjanji sebelum sebelum toling berakhir, yaitu pada tanggal 22 mei 2014, Pemerintah akan mengakuisisi TPPI, tapi hingga hari ini, belum ada tindakan lebih lanjut.” Tutur Sudarmanto, juru bicara serikat pekerja TPPI.
“Setiap karyawan akan berfikir PHK, apabila kilang ini tidak beroprasi, meskipun kilang ini, untuk sementara berhenti, pera karyawan tetap melakukan mentenin, supaya mesin tidak karatan, dan kalau ada bahan baku, kita siap untuk oprasi” ujar Sudarmanto lebih lanjut.
Sementara itu, Ketua DPRD Tuban, Kristiawan, menyampaikan dukangannya, melalui Komisi D, DPRD Tuban, akan berangkat ke Jakarta untuk ketemu Komisi 7 DPR RI, “Kami akan datang kesana, menyampaikan apa yang telah kita tampung, dari teman-teman karyawan TPPI, semoga satu pekan kedepan, kita sudah tau hasilnya, dan akan kita sampaikan kepada temen-temen semua, sebagai dukungan kami, saya akan menandatangani, petisi dukungan”
Sebelum perwakilan karyawan PT. TPPI, ditemui Ketua DPRD Tuban Kristiawan, dan Ketua Komisi D, DPRD, Elvy Alfiana, meraka melakukan aksi demo didepan gedung DPRD Kabupaten Tuban, dalam orasi tersebut salah seorang demonstran menyampaikan aspirasinya, “Kami mengharapkan Komisi D, DPRD Kabupaten Tuban, menyampaikan aspirasi kami, kepada Komisi 7, DPR RI, bahwasanya, TPPI, dapat mengurangi ketergantungan Negara, terhadap impor Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG, hingga mencapai, USD 10 Juta perhari, selamatkan TPPT, karena disana ada uang sebanyak 12 Triliun”.
Dari informasi yang didapat kabartuban.com, untuk biaya oprasional seperti listri dan PDAM TPPI terlihat kalang kabut, sedangkan gaji karyawan pada bulan mei sempat molor. (Pul)