kabartuban.com – Sebanyak 37 Dusun dari 26 Desa di 7 Kecamatan wilayah Kabupaten Tuban mengajukan pengadaan air bersih akibat musim kemarau kali ini. Permintaan air bersih tersebut digunakan untuk kebutuhan masyarakat sehari-hari.
Disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, Joko Ludiyono, bahwa ada 26 Desa di Tuban yang terkena dampak kemarau tahun ini.
“Sampai saat ini kami terus membantu penyaluran air bersih untuk kebutuhan warga yang terkena dampak kekeringan karena musim kemarau. Di catatan terbaru kami, ada 37 Dusun di 7 Kecamatan yang mengajukan air bersih,” ujar Joko kepada kabartuban.com, Selasa (5/9/2017).
Dalam keterangannya, Joko menyebutkan untuk penyaluran air tersebut BPBD Tuban bekerjasama dengan PDAM dan OPD terkait di masing-masing daerah.
“Jadi air yang kami salurkan tersebut tidak diperuntukkan lahan pertanian. Air itu hanya diberikan untuk memenuhi kebutuhan warga seperti minum dan mencuci,” kata mantan Camat Grabagan ini.
Selain itu, ada 36 Desa yang masih berpotensi terkena krisis air bersih. Masing-masing tersebut di daerah Kecamatan Parengan, Grabagan, Semanding, Senori, Bangilan, Montong, Kerek dan Kecamatan Soko.
“Delapan kecamatan masih berpotensi terkena kemarau,” kata Joko.
Berdasarkan pantauan wartawan media ini, air yang disalurkan bagi masyarakat jumlahnya bervariasi. Namun rata-rata jumlah yang disalurkan ke setiap desa sekitar 20 ribu liter per hari. Bantuan air bersih diberikan ke desa penerima rata-rata 2 tangki, setiap tangki berisi 10 ribu liter.
Sementara itu, dua hari ini BPBD Kabupaten Tuban mendapatkan laporan dari masyarakat, hujan turun di beberapa wilayah seperti Kecamatan Montong, Kerek dan Kecamatan Kota Tuban.
“Alhamdulillah, mudah-mudahan hujan kemarin bisa mengurangi potensi kekeringan” pungkas Joko. (dur)