kabartuban.com – Tak kunjung surut, ketinggian air luapan Bengawan Solo di Desa Kanorejo kian bertambah. Hal ini mengakibatkan penghentian pasokan listrik untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Dhendi, salah satu warga asli Desa Kanorejo mengungkapkan saat ini toko-toko bahkan mulai kehabisan stok penjualan seperti Gas LPG dan bahan-bahan makanan. Ini dikarenakan akses yang terbatas sehingga tidak memungkinkan pengiriman pasokan bahan makanan ke desa tersebut.
“Semua toko di sini habis semua. Dan gak bisa kemana-mana, dan gak bisa masak. Gak ada makanan buat buka puasa,” ungkap Dhendi, Selasa (12/03/2024).
Keresahan semakin dirasakan warga, mengingat saat ini telah memasuki bulan Ramadan, dimana saat ini para umat muslim tengah menjalankan Ibadah puasa, mereka khawatir tidak dapat memasak makanan untuk berbuka puasa.
Di sisi lain, kondisi yang sama juga terjadi di Desa lain yang ada di Kecamatan Rengel. Di Desa Tambakrejo, banjir juga sudah melanda daerah tersebut selama 3 hari, mengakibatkan perekonomian di Tambakrejo lumpuh total.
Melihat situasi yang memprihatinkan ini, salah seorang warga, Budi bersama rekan-rekannya melakukan survei mandiri di wilayah tersebut dan juga membagi-bagikan bantuan makan sahur pada warga sekitar.
Dilansir dari laman Instagram BPBD Tuban, daerah terdampak banjir di Kabupaten Tuban meliputi beberapa Kecamatan. Diantaranya adalah Kecamatan Soko, Kecamatan Rengel, Kecamatan Plumpang dan Kecamatan Widang.
Sementara itu, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban belum memberikan keterangan saat dikonfirmasi oleh wartawan media ini. (za/zum)