kabartuban.com – Sebagai langkah antisipasi terhadap kasus bullying yang marak di kalangan pelajar, SMAN 2 Tuban ungkap kerap hadirkan penyuluh dari Polres dan Kodim dalam upacara dan beberapa momen tertentu untuk bicara perihal kasus kekerasan dan bullying di lingkungan sekolah.
Sebagai sekolah ramah anak, SMAN 2 Tuban tidak hanya akan memberikan sanksi yang tegas, akan tetapi juga memberikan bimbingan terhadap pelaku bullying. Hal ini disampaikan oleh Humas SMAN 2 Tuban, Munawaroh dalam kesempatan wawancara dengan kabartuban.com, Selasa (05/03/2024).
“Kita sekolahnya ramah anak, jadi bagaimana anak-anak itu bisa secara sadar mengakui kesalahannya dan berubah. Kami mendorongnya ke sana, membimbing ke sana,” jelasnya pada kami.
SMAN 2 Tuban juga adakan kegiatan keagamaan di setiap pagi dan siang seperti sholat dhuha dan dzuhur berjamaah, juga serangkaian kegiatan lain guna meningkatkan keimanan dan terhindar dari sifat buruk.
Masyarakat turut memperhatikan meningkatnya kasus bullying yang saat ini melanda di berbagai daerah. Sebagaimana yang dirasakan Sania (19th salah seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi yang ada di Tuban. Keresahan yang dirasakan oleh masyarakat tidak hanya mencakup kekhawatiran akan peningkatan kasus bullying di sekitar mereka, tetapi juga kekhawatiran akan dampak psikologis yang mungkin dialami oleh korban, serta perlunya tindakan nyata untuk mencegah dan menangani permasalahan tersebut secara efektif di semua lapisan masyarakat.
“Perundungan ini meresahkan sekali ya, kasihan anak-anak yang dirundung ini bisa trauma berat. Kadang ada yang nggak mau sekolah lagi karena di-bully teman sekelasnya. Saya berharap kasus-kasus kayak gini ini diberi hukuman tegas supaya nggak ada korban-korban selanjutnya,” ungkap Sania. (aza/zum)