kabartuban.com – Wakil Bupati Tuban, Ir. Noor Nahar Husein menilai Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahan yang berada di Tuban masih banyak yang tidak tepat sasaran. Salah satu indikator tidak tepatnya pemanfaatan CSR tersebut adalah realisasi program dari dana sosial perusahaan-perusahaan tersebut yang sekedar digunakan untuk membangun fasilitas desa sekitar.
“CSR-nya, ya seperti itu, ya dilaporkan di setiap tahun, tapi belum tepat sasaran. Bahkan dibentuk forum komunikasi CSR juga tidak bisa efektif,” tutur Wabup kepada kabartuban.com, Rabu (3/5/2017)
Wabup menilai bahwa sebagian besar CSR perusahaan yang berada di Tuban masih terpaku pada pembangunan fisik seperti program bangun mushola atau masjid dan gapura desa saja tanpa menyertakan program pemberdayaan masyarakat. Padahal, menurut Wabup, yang lebih mengena dan tepat sasaran yaitu dengan pemberdayaan masyarakat sehingga dapat mendorong turunnya angka kemiskinan di masyarakat sekitar.
“Harapan kami CSR digunakan untuk pemberdayaan jangan hanya bangun masjid, sudah ada masjid bangun masjid lagi, ada lagi gapura desa, itu bukan langsung menyentuh ke pemberdayaan masyarakat” harapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Karanglo Kecamatan Kerek Tuban, yang juga menjadi wilayah ring 1 perusahaan BUMN, Sunandar mengatakan bahwa CSR yang selama ini diberikan perusahaan yang menjadi kewajibannya dirasa belum tepat sasaran.
“Perusahaan belum sampai menyentuh kepada pemberdayaan masyarakat di desa kami mas. Program untuk pengententasan kemisikinan atau pemberdayaan masyarakat dari perusahaan hampir tidak ada, hanya ada pemberian tali asih kepada masyarakat yang terdampak,” kata Sunandar. (dur/im)