Cara Warga Tujuh Desa di Semanding Lestarikan Sumber Air

345
Warga yang membawa makanan untuk diserahkan pada juru kunci yang selanjutkan diajak doa bersama-sama sebagai rasa syukur pada Allah SWT.

kabartuban.com – Untuk melestarikan sumber mata air, warga di tujuh desa di sekitar Sedangan Bektiharjo menggelar sedekah Bumi atau menganan.

Tujuh Desa itu diantaranya, Desa Bektiharjo, Prunggahan Kulon, Prunggahan Wetan, Tegalagung, Semanding, Kelurahan Karang, dan Kelurahan Gedongombo.

Mereka berbondong -bondong  dengan membawa bakul panganan atau berkatan untuk di letakkan disekitar sumber air dan di doakan juru kunci sendang, sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan yang maha Esa, karena sumber mata air ini tetap melimpah.

Juru kunci Sendang Bektiharjo, Hartono menuturkan, mereka yang berkenan hadir ke sumber mata air ini, sebab sudah merasakan manfaat dari aliran air yang digunakan kebutuhan sehari-hari, bahkan juga untuk pengairan sawah. Dengan cara ini, masyarakat merasa memiliki rasa tanggungjawab untuk melestarikan sumber air.

“Kita gelar rutin setahun sekali di hari Rabu Pon, biasanya bulan 3,4,5 dan 6. Karena pada bulan tersebut ada beberapa momen penting, ya kita mengambilnya bulan 7, yang penting harinya Rabu pon ,” kata Mbah Hartono kepada awak Media.

Sementara, Wirlilik Gundoyo, Sekretris Desa Bektiharjo, berharap kepada generasi muda untuk tidak melupakan tradisi dan warisan kebudayaan yang telah ditutunkan oleh leluhur bisa dilestarikan.

Sebab, di tempat ini mulainya peradaban pertama di Tuban. Dan mengajak masyarakat untuk bersyukur secara ikhlas. Serta berbagi dengan sesama setelah mendapatkan rejeki.

“Masyarakat juga mengikuti kegiatan ini karena adanya kepercayaan bahwa di Bektiharjo-lah awal mula kehidupan bermasyarakat di Kabupaten Tuban,” tambanhnya.

Selain menggelar doa bersama, setelah Dhuhur nanti akan digelar Langeng Tayub dan di teruskan pada 28 Juli pengajian umum yang menghadirkan ulama dari lokal Tuban. (Dur/Rul)

/