CJH Asal Tuban Dimita Jaga Tata Krama di Tanah Suci

661
Bupati Tuban H Fathul Huda saat memberikan bingkisan pada salah satu CJH di Pondopo Krido Manunggal Tuban

kabartuba.com – Bupati Tuban, H . Fathul Huda,  berpesan kepada Calon Jemaah Haji (CJH) asal Kabupaten Tuban harus menjaga tata krama, baik tata krama lahir maupun batin dan selalu bersyukur di takdirkan sebagai tamu Allah tahun ini.

Pesan itu diungkapkan hadapan 883 CJH yang tergabung dalam gelombang II kelompok terbang (Kloter) 76 dan 77, dalam pemberangkatan dan pelepasan oleh  Bupati  di Pendopo Krido Manunggal, Kamis (1/8/2019).

“Jangan merasa diri lebih, harus menata hati, meski punya jabatan, punya kekayaan dan punya ilmu. Tidak berselfi di tempat-tempat yang keramat, jika kita benar-benar ingin di terima sebagai shohibul bait Allah SWT,” ujar Bupati Tuban.

Orang nomor satu di Tuban ini menambahkan, di tanah suci nanti akan menemui orang dari berbagai bangsa dengan cara berpakaian serta cara sholat yang berbeda. Sebaiknya diam saja tidak usah menyalahkan ataupun membicarakan hal tersebut.

Sementara itu, Kepala Kemenag Tuban, Sahid, berharap kepada semua CJH bisa memanfaatkn momentum ini dengan sebaik-baiknya. Dan mengingatkan kepada calon tamu Allah ini,  agar mengikuti petunjuk dan bimbingan dari petugas yang menyertai seperti,  ketua regu (karu), ketua rombongan (karom) dan petugas kloter.

“Karena tidak semua orang mendapatkan kesempatan untuk menunaikan ibadah haji, dan kita berharap agar bisa melaksanakan semua rangkaian ibadah haji mulai dari sunnah, wajib dan rukun sehingga menjadi haji yang mabrur,” ujarnya.

Sahid juga berpesan, agar selalu menjaga kesehatan, terutama waktu berada di Arab Saudi karena cuaca cukup panas, mulai 32 hingga 44 derajat celcius. Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak terkait  yang telah membantu suksesnya penyelenggaraan ibadah haji.

Sebatas diketahui , dua CJH asal Kabupaten Tuban tahun 2019 yang merupakan pasangan suami istri menyatakan mundur. Keduanya tidak ikut berangkat ke tanah Suci tahun ini lantaran sakit. Selain itu, terdapat satu jemaah lain yang gagal berangkat karena meninggal dunia.

Identistas satu pasang suami istri yakni Sartini dan joyo, Desa Jetak Kecamatan Montong. Sedangkan pendamping CJH yang meninggal sebelum berangkat, yaitu Asrofi  (51) asal Desa Sumurgung, Kecamatan Tuban. (Dur/Rul)

/