Pertamina EP Tawarkan Harga 70 Ribu, Warga Tolak Jual Tanah

766

negopertaminaepkabartuban.com – Negoisasi PT. Pertamina EP dengan warga terkait pembebasan lahan untuk akses atau jalan masuk ke lokasi Tapen (TPN) 2 seluas 4,7 hektar di Desa Wanglu Wetan, Kecamatan Senori, Tuban belum menemukan titik temu.

Berdasarkan informasi yang didapat wartawan media ini, dari mediasi yang digelar kurang lebih selama 3 jam di balai desa setempat, Rabu (9/9/2015), belum menghasilkan kesepakatan. Dalam mediasi tersebut, sebanyak 32 warga menolak penawaran dari Pertamina EP, lantaran harga beli yang diajukan pihak perusahaan kepada warga dinilai terlalu murah oleh pemilik lahan.

“Masa harganya per meter cuma 70 ribu rupiah, ini kan tidak masuk akal, padahal sekelas Pertamina EP,” ungkap Umi Kulsum, salah satu pemilik lahan asal warga Desa Wanglu Wetan, Kecamatan Senori, Tuban, dengan nada kecewa.

Menurutnya, harga beli yang ditawarkan Pertamina EP dinilai merugikan masyarakat. Pasalnya, bila dibelikan lagi tidak akan mendapatkan lahan yang serupa. Dengan mempertimbangkan para petani di Desa Wanglu Kulon agar tetap bisa bercocok tanam, warga meminta kepada pihak Pertamina EP untuk membeli lahan tersebut dengan harga 400 ribu rupiah per meter. Dengan harga itu, diharapkan bisa untuk membeli lahan lagi untuk bercocok tanam.

“Kami minta agar Pertamina membeli dengan harga yang kami inginkan, supaya bisa membeli lahan lagi untuk dibuat cocok tanam,” ucapnya.

Lebih lanjut Umi mengatakan, apabila Pertamina EP memaksa dan mematok dengan harga 70 ribu rupiah per meter, maka warga tidak akan menjualnya dan lebih baik lahan tersebut disewakan dari pada dijual ke pihak Pertamina EP. “Mending akan kami sewakan saja, dari pada dijual tapi harganya murah,” tandasnya.

Sementara itu, Lemeter Pertamina EP, Ferry Prasetyo mengatakan, dari hasil mediasi ini akan disampaikan ke pusat. Terkait tuntutan warga soal harga lahan sebsar 400 ribu rupiah per meter, pihaknya belum memberikan jawaban. Sebab, hal itu akan digodok dan dirapatkan ke kantor pusat jakarta.

“Kami akan terus lakukan pendekatan, tetapi terkait harga yang diminta warga, akan kami rapatkan dulu di Pusat,” terang Ferry. (pul/im)

/