Targetkan H-10 Lebaran, Jembatan Widang-Babat Sudah Bisa Dilewati

2795
Kepala BBPJN Wilayah VIII I Ketut Dharmawahana bersama Kapolda Jatim, Irjen Polisi Machfud Arifin di lokasi Reruntuhan Jembatan Widang - Tuban ambruk.

kabartuban.com – Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VIII bergerak cepat menangani jembatan penghubung antara Kabupaten Lamongan dengan Kabupaten Tuban yang ambruk, Rabu (18/4/2018). Pasca peristiwa tersebut, mereka akan segera melakukan perbaikan dan membangun kembali bentang jembatan yang putus.

Langkah cepat itu dilakukan, karena posisi jembatan yang cukup vital. Selain menjadi penghubung utama antara Kabupaten Lamongan dengan Kabupaten Tuban, juga menjadi jalur utama mudik untuk wilayah Pantura. Maka, perbaikan sebelum lebaran datang wajib dilakukan.

“Itu (mempercepat pembangunan) sudah menjadi rencana kami. Nanti, begitu investigasi selesai, akan langsung kita bangun. Sebab, kalau tidak, lalu lintas mudik, khususnya pantura akan kacau,” kata Kepala BBPJN Wilayah VIII I Ketut Dharmawahana, ketika ditemui di lokasi.

Ketut memastikan, bila tidak ada kendala proses perbaikan jembatan memerlukan waktu 1,5 bulan. Proses cepat bisa dilakukan karena kondisi konstruksi dasar jembatan (tiang penyangga) masih baik. Sehingga tinggal memasang bentang baja yang putus.

“Akan kami cek ketersediaan bahan di pusat. Kalau ada, bisa langsung kami pasang. Kemungkinan awal Juni 2018 bisa dilalui,” katanya kepada.

Ketut menargetkan, pada H-10 lebaran seluruh perbaikan jembatan sudah selesai. Sehingga saat lebaran tiba, jembatan sudah bisa dilalui. Karena itu, dia berharap proses investigasi dan penyelidikan ambruknya jembatan bisa cepat selesai.

Sementara itu, Kapolda Jawa Timur, Irjen polisi Machfud Arifin mengatakan, hasil rapat koordinasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, bersama tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah melakukan rapat koordinasi di Kantor Kecamatan Widang.

“Diharapkan dari rapat koordinasi ada solusi yang cepatlah untuk proses mengevakuasi truck,” terang Kapolda Jatim.

Diberitakan sebelumnya, proses evakuasi bangkai truk yang terperosok dalam sungai mengalami kendala dan medan yang begitu sulit, dan perlatan yang belum memadai. (Dur)

/