kabartuban.com – Petugas Perum Perhutani KPH Tuban berhasil mengungkap dugaan pengangkutan kayu jati hasil hutan secara ilegal di kawasan hutan Petak 7 D2 RPH Gesikan, BKPH Jadi, KPH Tuban, Desa Waleran, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban.
Peristiwa tersebut terjadi pada Senin, 22 Desember 2025 sekitar pukul 17.00 WIB. Saat melakukan patroli, petugas Perhutani mendapati tiga orang yang tengah mengangkut kayu jati menggunakan sepeda motor di dalam kawasan hutan.
Mengetahui aksinya dipergoki, ketiga orang tersebut berusaha melarikan diri. Namun petugas berhasil mengamankan satu orang berinisial W, sementara dua pelaku lainnya, berhasil kabur dan kini masih dalam pencarian.
Dari hasil patroli tersebut, petugas mengamankan enam batang kayu jati berbentuk gelondongan, tiga unit sepeda motor, dua buah gergaji tangan, serta satu buah bendo. Pelaku W kemudian menunjukkan lokasi penebangan, dan petugas menemukan dua pohon kayu jati yang telah ditebang di kawasan hutan Petak 7 D2 RPH Gesikan.
Selanjutnya, pelaku dan seluruh barang bukti diserahkan ke Satreskrim Polres Tuban untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut. Atas kejadian tersebut, Perum Perhutani KPH Tuban mengalami kerugian sebesar Rp5.157.000.
Kanit Tipidter Satreskrim Polres Tuban, Iptu I Made Riandika Darsana Saputra, membenarkan adanya pelimpahan perkara tersebut dan menegaskan komitmen aparat dalam menindak tegas kejahatan kehutanan.
“Setiap orang dilarang melakukan penebangan pohon dalam kawasan hutan Secara tidak sah dan memuat, membongkar, menguasai atau Memiliki hasil penebangan di kawasan hutan,” terangnya.
Ipda Made menambahkan, alasan pelaku yang mengaku kayu jati tersebut akan digunakan untuk mengganti soko rumah.
“Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan Jo pasal 55 Ayat 1 ke 1 KUHP,” pungkasnya. (fah)