
kabartuban.com – Hingga hari ini Rabu (16/5), Paguyuban Bumi Ronggolawe Tuban (PRBT) masih terus melanjutkan perjuangannya. Sekretaris PBRT Sunoto mengatakan, “Paguyuban akan terus berjuang hingga tuntutan mereka terpenuhi, dan pengelolaan Afval benar – benar ada dalam genggaman tangan PBRT warga sekitar PTSG”.
Sejak pagi puluhan anggota PBRT sudah menduduki Pos III PTSG Pabrik Tuban. Winoto, salah satu penggerak aksi dari Temandang Merakurak itu menyampaikan kepada kabartuban.com, bahwa hari ini dijadwalkan akan ada lelang di Surabaya pukul 15.00 WIB. Paguyuban tetap mendesak agar pelelangan itu digagalkan dan diadakan di Tuban. Lebih lanjut Winoto mengatakan, “Bagaimana pun juga Afval itu harus didapatkan warga sekitar”.
Aksi damai hari ini tidak mendapatkan respon dari satu pun pihak Humas maupun Bina Lingkungan PTSG. Saat perwakilan PBRT menuju kantor PTSG, Perwakilan paguyuban hanya ditemui pihak keamanan. Kemudian Sunoto selaku sekretaris menyerahkan surat “Protes” kepada staf di kantor tersebut, sekaligus mengirimkan surat tembusan melalui faximile yang ditujukan kepada PT. Tri Agung Lumintu dan Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Seluruh warga yang hadir dalam aksi tersebut berharap – harap cemas, menanti akhir dari aksi yang sudah menginjak hari ke 3 (tiga) ini. Ditanya terkait turunnya jumlah warga yang berkumpul hari ini, Winoto mengatakan bahwa hari ini PBRT sedang bebagi tugas. “Kami sedang berbagi tugas untuk menggagalkan proses lelang di Surabaya”, kata Winoto. Setelah menyampaikan surat protes, PBRT yang diwakili Winoto menggelar orasi selama kurang lebih 10 menit, kemudian membubarkan diri.
“Sekarang kita bubarkan massa, dan tinggal nanti menunggu hasil negosiasi dari pengurus Paguyuban. Jika terjadi persoalan dan tuntutan kami belum juga dipenuhi, maka aksi lebih besar akan terus digelar”, kata Winoto.
Terkait dengan persoalan ini, ada dari pihak PTSG yang bisa dimintai keterangan hari ini. (iim)