kabartuban.com – Persatu Tuban harus mengubur ambisinya untuk meraih mahkota kemenangan dalam Piala Kemerdekaan 2015 kali ini. Dalam pertandingan penentu malam ini melawan Persekap Pasuruan, Persatu harus puas mengakhiri laga tanpa gol di Stadiun Wilis Madiun, Rabu (26/8/2015) malam.
Setelah sebelumnya berhasil menundukkan PSS Sleman 2 – 1, Persatu semakin optimis untuk mampu mendapatkan tiket delapan besar dan bakal menggulung Persekap Pasuruan. Namun begitu pun sebaliknya, Persekap Pasuruan bersikeras untuk lolos di babak selanjutnya dan berjuang keras menghadang gempuran tim Kebanggaan Ronggomania tersebut.
Meskipun sempat menguasai permainan pada babak kedua, hingga peluit berakhirnya babak kedua dibunyikan, papan skor masih tetap menunjukkan tanpa angka, 0 – 0.
Dengan hasil ini, maka dapat dipastikan tim Persatu Tuban tidak lolos ke babak selanjutnya dan harus menyingkir dari Piala Kemerdekaan.
Manajer Persatu Tuban, Fahmi Fikroni mengatakan, “Kami sampaikan mohon maaf yg sebesar – besarnya kami belum bisa membanggakan masyarakat Tuban,” kata Roni yang telah berjuang keras mengawal Persatu sejak di Divisi Utama yang lalu.
Lebih lanjut, Roni menyatakan bahwa tim asuhannya hampir menguasi separuh lapangan di babak ke dua, dan tendangan pemain persatu sempat membentur mistar gawang 3 kali.
Selain itu, menurut Roni, pada menit ke 70 pemain Persatu harus kehilangan satu orang pemain karena diganjar kartu merah oleh wasit.
Kekecewaan manajer tim kebanggaan Ronggomania itu muncul karena kartu merah yang diberikan wasit tanpa didahului kartu kuning.
“Kami hanya kurang beruntung saja di pertandingan ini dan sangat kecewa atas kepemimpinan wasit,” pungkasnya. (im)