kabartuban.com – Upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Tuban menunjukkan hasil menggembirakan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan P2KB Tuban, angka stunting di Bumi Wali tercatat sebesar 11,3 persen pada tahun 2024, menurun drastis dibanding tahun 2021 yang mencapai 25,1 persen.
Penurunan ini menjadikan Tuban sebagai salah satu daerah dengan prevalensi stunting terendah di Jawa Timur. Bahkan, capaian tersebut lebih baik dibanding rata-rata Jawa Timur sebesar 14,7 persen maupun nasional yang masih berada di angka 19,8 persen.
Kepala Dinkes P2KB Tuban, Esti Surahmi, mengatakan tren positif ini merupakan hasil kerja sama lintas sektor dari tingkat desa hingga kabupaten.
“Penurunan signifikan ini tidak lepas dari keterlibatan semua pihak. Mulai dari kader posyandu, pemerintah desa, puskesmas, hingga OPD dan masyarakat umum,” jelasnya dalam kegiatan Rembuk Stunting Kabupaten Tuban 2025, Kamis (26/6/2025).
Esti menambahkan, pihaknya rutin menggelar rembuk stunting mulai dari tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten untuk menyusun program intervensi spesifik dan sensitif yang tepat sasaran.
Sementara itu, Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, SE., menyebut Rembuk Stunting menjadi forum penting untuk memperkuat komitmen bersama menuju Tuban Zero Stunting.
“Ini bukan tugas satu-dua pihak. Semua harus bergerak, termasuk dunia usaha, perguruan tinggi, dan masyarakat. Kita harus jaga momentum penurunan ini agar terus berlanjut,” ujar Bupati yang akrab disapa Mas Lindra.
Ia juga mendorong keterlibatan seluruh elemen, termasuk kaum muda, dalam pencegahan stunting. Ia menilai generasi muda memiliki peran strategis untuk menjadi agen perubahan dalam menyuarakan gaya hidup sehat dan gizi seimbang.
“Generasi muda harus terus edukasi tentang stunting dengan cara kekinian. Tidak hanya lewat acara resmi, tetapi juga saat nongkrong bareng teman-teman,” ujar Mas Lindra.
Ia menyebut, kampanye edukatif melalui platform digital, media sosial, maupun kegiatan komunitas menjadi langkah efektif mendekatkan isu stunting ke kalangan remaja dan keluarga muda.
Mas Lindra berharap Rembuk Stunting 2025 melahirkan inovasi baru dan langkah konkret agar Tuban bisa mencapai target Zero Stunting lebih cepat. (fah)