kabartuban.com – Banyak warga Tuban mengalami kekeringan hingga kesulitan mendapatkan air bersih. Sebagai upaya penanggulangan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban melakukan pengiriman air bersih ke beberapa desa yang membutuhkan.
Meskipun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa musim kemarau tahun ini tergolong kemarau basah, yang berarti durasi musim kemarau tidak panjang dan masih ada kemungkinan hujan, beberapa desa di Kabupaten Tuban tetap mengalami penurunan debit air sumur, baik milik warga, Hipam, maupun PDAM.
“Sampai saat ini BPBD melakukan pengiriman ke desa-desa yang membutuhkan droping air bersih,” ungkap Sudarmaji, Kepala BPBD Tuban pada Jum’at (09/08/2024).
Berdasarkan penuturan Sudarmadji, lokasi yang memerlukan penyaluran air bersih tidak merata di seluruh desa, melainkan hanya terbatas pada beberapa RT di masing-masing desa.
“Kekurangan air bersih itu tidak merata seluruh desa. Misal, contoh di Desa Ngandong Kecamatan Grabagan terdiri 36 RT, yang memerlukan droping hanya 3 RT saja, demikian juga yang lain,” papar Kepala BPBD Tuban.
Sebanyak 9 desa di 7 kecamatan mendapatkan penyaluran air bersih dari BPBD. Di Kecamatan Grabagan, terdapat 3 desa yang menerima bantuan, yaitu Gesikan, Ngandong, dan Grabagan. Di Kecamatan Parengan, 4 desa menerima bantuan, yakni Pacing, Brangkal, Sugih Waras, dan Kumpulrejo. Di Kecamatan Jatirogo, 5 desa mendapatkan bantuan, yaitu Sadang, Bader, Jombok, Wotsogo, Kedung Makam, dan Sekaran. Di Kecamatan Bancar, 3 desa menerima bantuan, yaitu Jatisari, Tlogoagung, dan Bogorejo. Di Kecamatan Kenduruan, 2 desa mendapatkan bantuan, yaitu Sidorejo dan Soko Grenjeng. Di Kecamatan Merakurak, 1 desa menerima bantuan, yaitu Tuwiri Kulon, dan di Kecamatan Montong, 1 desa mendapatkan bantuan, yaitu Tanggulangin. (za/zum)