kabartuban.com – Selama bulan suci ramadhan, sudah menjadi tradisi turun bagi sejumlah lelaki keturunan Arab yang ada di Komplek Masjid Mundhor Jalan Pemuda Kabupaten Tuban, mereka selalu menyediakan bubur khas timur tengah, yang dibagikan secara gratis kepada masyarakat, sebagai menu berbuka puasa.
Bubur khas timur tengah yang oleh masyarakat sekitar lebih dikenal dengan Bubur Mudhor tersebut, dibuat dengan sederhana, beberapa bumbu serta rempah-rempah dicampur dengan santan termasuk beras dan daging kambing, diaduk dalam wadah besar hingga membuat bubur yang dimasak mulai jam 12 siang hingga jam 3 sore tersebut terasa aromah gulenya.
Yang membuat bubur ini unit terasa unit, lantaran pembuat bubur tersebut adalah sekumpulan pria keturunan Arab, saling bergantian mengaduk bubur dalam wadah besar, tradisi yang dikenal masyarakat sejak tahun 1937 silam ini. Meski tidak ada yang menjelaskan secara pasti sejak kapan tradisi tersebut dilakukan.
Menurut Agil, seorang Ta’mir Masjid Mudhor, menjelaskan, tradisi ini tetap dipertahankan dari generasi ke generasi, termasuk cita rasa khas timur tengah hingga sekarang
“Bubur ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu, bahkan sejak Indonesia masih dijajah oleh Belanda, dari dulu resep rempah-rempah kita yang buat sendiri, ramuan atau resep ini, mungkin satu-satunya di jawa timur” terang Agil saat ditemui Harianduta di Masjid Mudhor. Selasa (23/06/15).
Lebih lanjut dirinya mengatakan, Bubur Mudhor tersebut dibagikan kepada masyarakat fakir miskin serta janda-janda kurang mampu menjelang buka puasa pada jam 4.45 sore, namun warga lain yang ingin menikmati masakan Khan Timur Tengah inipun diperbolehkan ikut mengantri.
“Selain masyarakat sekitar, banyak juga Mushollah atau Masjid sekitar kota Tuban yang minta untuk ta’jil, hari ini sekitar 11 Mushollah dan Masjid”
“Untuk biaya sendiri dari dulu hingga sekarang sudah ada yang menjadi donatur” terang Agil
Sementara itu, beberapa warga yang turut mengantri mengakui Bubur Mundhor ini, mempunyai cita rasa yang khas, dan tidak bisa ditemui, selain saat bulan Ramadhan
“Saya kira tidak ada bubur yang rasanya kayak begini, disamping itu tidak ada yang jual, kalau mau merasakan bubur rasa khas Timur Tengah ya harus ikut antri” terang Danny salah seorang warga yang ikut mengantri. (Pul)