Cadangan dan Kebutuhan Migas Tak Seimbang, Indonesia Perlu Tingkatkan Eksplorasi

kabartuban.com – Indonesia perlu melakukan eksplorasi secara masif guna meningkatkan cadangan minyak dan gas bumi (Migas). Penambahan cadangan ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri yang terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi.

Saat ini, jumlah penemuan cadangan Migas baru masih belum sebanding dengan jumlah cadangan yang diproduksikan. Idealnya, jumlah penemuan cadngan Migas baru sama dengan jumlah cadangan yang diproduksikan pada tahun yang sama. Laju perbandingan ini dikenal dengan istilah Rasio Penggantian Cadangan atau Reserve Replacement Ratio (RRR).

Deputi Pengendalian Perencanaan SKK mIgas, Gunawan Sutadiwiria, mengatakan dalam lima tahun terakhir, angka RRR di Indonesia selalu berada dibawah 100 persen dan terus menurun seiring berkurangnya jumlah pengeboran eksplorasi.

“Agar hulu Migas bisa berkelanjutan, eksplorasi secara masif diperlukan agar angka RRR bisa diatas 100 persen,” kata Gunawan, dalam acara Forum Eksplorasi di Bandung,

Menurut Gunawan, eksplorasi termasuk tahapan penting dalam kegiatan usaha hulu Migas. Cadangan Migas baru tidak akan bisa ditemukan tanpa adanya kegiatan eksplorasi, baik di wilayah kerja migas yang sudah berproduksi maupun kawasan yang sama sekali belum tersentuh. Secara umum, tahapan kegiatan eksplorasi meliputi studi geologi dan geofisika, survei seismik, serta pengeboran eksplorasi.

“Seluruh kegiatan tersebut membutuhkan biaya yang sangat besar. Di sisi lain, eksplorasi mengandung risiko dan ketidakpastian yang sangat tinggi,” paparnya.

Lebih lanjut, Gunawan menjelaskan, Sebagai ilustrasi, pada 2009-2013, delapan perusahaan migas yang melakukan eksplorasi di Selat Makassar dan Sulawesi harus berinvestasi sebesar US$1 miliar atau sekitar Rp13 triliun untuk mencari cadangan migas baru dan belum berhasil menemukan cadangan yang ekonomis. Sesuai ketentuan dalam kontrak bagi hasil di Indonesia, seluruh investasi selama masa eksplorasi ditanggung oleh investor.

“Meski kegiatan eksplorasi berpeluang gagal menemukan cadangan migas baru, namun data-data yang diperoleh bisa digunakan untuk menyusun konsep-konsep baru dalam eksplorasi migas. Indonesia pun harus mampu menciptakan iklim investasi yang kondusif agar investor tetap berminat melakukan eksplorasi di negeri ini,” ujar Gunawan.

Gunawan menambahkan, kebijakan yang secara serius mendukung eksplorasi harus segera dirumuskan karena eksplorasi memerlukan waktu. Semakin lama menunda kegiatan eksplorasi, semakin lama pula kita bisa menemukan cadangan baru.

“Semua disinsentif investasi yang menghambat eksplorasi harus dihapuskan,” pungkasnya.(din)

Populer Minggu Ini

Kabel Tak Berizin Cemari Langit Tuban, Pemda: Tak Jelas Siapa Pemiliknya

kabartuban.com – Keindahan Kota Tuban yang dihiasi deretan pepohonan...

HMI Tuban Resmi Dilantik, Siap Kawal Pembangunan dan Jadi Penjaga Budaya di Era Digital

kabartuban.com - Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Kohati...

Gen Z, AI, dan Tantangan Baru Humas: RPS Buka Wawasan Lewat Pelatihan

kabartuban.com – Ronggolawe Press Solidarity (RPS) kembali menunjukkan kiprahnya...

Tuban Jadi Satu-satunya Daerah di Jatim yang Belum Umumkan Hasil PPPK Tahap ll, Peserta Resah, BKPSDM Masih Bungkam

kabartuban.com - Hingga batas akhir pengumuman pada Senin (30/6/2025),...

Kabel Wifi Semrawut Cemari Estetika Kota, DLHP Tuban Ungkap Tak Pernah Ada Komunikasi dari Provider

kabartuban.com – Keberadaan kabel jaringan internet wifi yang menggantung...
spot_img

Artikel Terkait