kabartuban.com – Memasuki bulan Ramadan, Petani di Kecamatan Tambakboyo Kabupaten Tuban memilih untuk tetap memetik cabai di ladang, meski harga cabai saat ini anjlok dan para Petani mendapatkan hasil yang jauh dari harapan. Hal itu dilakukan karena sudah tidak ada pilihan lain, masa panen tidak dapat ditunda, Jum’at (01/05/2020).
Di dusun Pule, Desa Mander yang berjarak sekitar 12 KM dari pusat Kecamatan Tambakboyo, sejumlah Petani mengungkapkan harga cabai saat ini turun drastis dan hasil penjualannya jauh dari yang diharapkan.
“Daripada membusuk di ladang, kan mending dipetik lalu dijual, meskipun harga turun,” kata Dangu, salah satu Petani cabai yang ditemui di ladangnya.
Di tempat berbeda, Petani lain Darsono mengatakan pada hari Senin yang lalu dirinya panen cabai sebanyak 114 Kg yang dijual dengan harga sekitar Rp7.000, kemudian panen lagi pada hari selasa dengan hasil panen 68 Kg cabai.
“Sebelum masuk bulan puasa harga cabai Rp30.000 sampai dengan Rp40.000 per kilo. Sekarang harganya turun menjadi Rp4.000 perkilo,” terang Darsono.
Menurut Kepala Desa (Kades) Mander Suhartono, anjloknya harga cabai saat ini tidak terlepas dari adanya dampak pandemi virus corona. Penyebaran virus corona yang semakin besar saat ini sangat berdampak secara ekonomi hampir di semua sektor, termasuk pertanian.
“Adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar(PSBB) di sejumlah kota juga memperngaruhi harga cabai di sini. Karena permintaan dari luar kota biasanya banyak, dan saat ini pasar menjadi sepi,” terang Kades kepada wartawan media ini.
Suhartono menambahkan Desa mander terdiri dari 4 dusun yang mayoritas warganya berprofesi sebagai petani. Dalam kondisi seperti ini, Kades Suhartono mengatakan warganya tidak pernah mengeluh kepada pihak desa karena harga cabai anjlok.
Sementara itu, Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Tambakboyo, Siti Azizah menjelaskan ada 6 titik Desa penghasil cabai terbanyak di Kecamatan Tambakboyo. Dari laporannya perminggu harga cabai minggu kemarin sekitar Rp10.000 sampai dengan Rp12.000. Kemudian pada minggu ini hanya sekitar Rp3.000 sampai dengan Rp5.000 saja. Turunnya harga cabai merupakan dampak dari Covid-19.
“Turunnya harga cabai dikarenakan dampak adanya wabah virus corona saat ini, soalnya pemerintah menerapkan PSBB di sejumlah kota dan juga karena panen serentak,” ungkapnya.
Dampak situasi darurat wabah Corona sudah melumpuhkan sejumlah sektor ekonomi masyarakat. Mulai industri, perdagangan, hingga pertanian. Saat harga komoditas pertanian anjlok, tidak banyak yang bisa diperbuat oleh para Petani di Kabupaten Tuban. (wid/dil)