kabartuban.com -Bekerjasama dengan PT Semen Indonesia (persero), Komunitas jurnalis di kabupaten Tuban yang terabung dalam Ronggolawe Press Solidarity (RPS) Tuban menggelar workshop milenial vlog di Auditorium SMAN 1 Tuban, yang di ikuti 50 peserta dari beberapa sekolah negeri dan swasta di Kecamatan Tuban.
Media sosial, khusunya instagram dan youtube tentunya tidak asing dikalangan milenial atau remaja saat ini. Mengingat dampak positif maupun negatif yang diberikan, bukan sekedar ajang selfie. Namun, juga bisa memberikan penghasilan.
SM of unit Public Relation & CSR PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Setiawan Prasetyo menjelaskan tujuan workshop ini untuk menjaring peserta lomba vlog. Kegiatan ini menjadi modal penting untuk membuat vlog yang baik dan benar.
“SI terus menyuport melalui program CSR Semen Indonesia Cerdas, yang berhubungan dengan dunia pendidikan. Menjadi kehormatan tersendiri bagi SMAN 1 ditempati workshop perdana” terang Setiawan, Rabu (16/10/2019).
Pria yang hobi otomotif ini, menjelaskan di SI ada program Beasiswa Prasejahtera (BEST). Program BEST merupakan tindaklanjut dari program SI Cerdas. Sekaligus program pengembangan masyarakat berbasis pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan di wilayah pengembangan Semen Indonesia Pabrik Tuban.
Saat ini ada 10 mahasiswa yang diberikan beasiswa oleh Semen Indonesia melalui program BEST. Dari 10 siswa yang mendapatkan program BEST, 3 siswa diterima di ITB, 4 siswa diterima di Unibraw. Selain itu di ITS, UNS, dan Undip masing-masing satu siswa.
“Kita harus menjadi 3B yaitu bersaing, berprestasi dan bertanggungjawab. Mari kita jadikan workshop ini jadi motivasi lomba vlog yang benar,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Khoirul Huda mengatakan digelarnya workshop ini sebagai bagian peran wartawan untuk mengedukasi pelajar dalam bermedsos. Di samping sehari-hari, memberi informasi ke publik, dan mengontrol kebijakan daerah.
“Kami sadar pentingnya regenerasi dan kali ini peran edukasi dilakukan Semen Indonesia dan RPS,” ujar Huda.
Beberapa waktu lalu, Huda menambahkan RPS juga menggelar sekolah jurnalistik di wilayah Soko-Rengel. Vlog diterapkan di wilayah kota, karena dianggap pelajar disini lebih melek IT.
Generasi milenial yang mengikuti workshop diyakini telah memiliki medsos, tapi belum memahami detail UU Medsos. Saat ini banyak orang yang bebas bermedsos, tapi kerap mengesampingkan etika.
“Pada akhir kegiatan nanti, kami harapkan semua peserta ikut lomba yang hadiahnya mencapai Rp13 juta,” pinta wartawan yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bojonegoro.
Selaku tuan rumah Kepala SMAN 1 Tuban, Mukti mengucapkan terimakasih karena terselenggara workshop yang diikuti puluhan peserta dari SMAN 1, SMK Pelayaran, SMK Interprener Tekno, SMAN 3, SMAN 5, SMK YPM 12, dan MAN 1 Tuban.
Informasi terkait penggunaan media sosial dirasa penting, karena ditengarai sekarang segala bentuk aktifitas manusia yang berkarakter sosial tak bisa lepas dari medsos. Hal ini menjadi bagian dari trend kebutuhan mendasar bagi manusia.
Manusia yang selalu berinteraksi, komunikasi, dan kolaborasi dengan yang lain salah satu fasilitasnya medsos. Tanpa diimbangi dengan ilmu, akan menjerumuskan kita semua.
“Melalui workshop ini salah satu solusi terbaik. Diharapkan semua peserta memaksimalkannya, karena dipundak kalian tumpuan harapan masyarakat,” tambahnya.
Mukti menegaskan, kalian kelak menjadi pemimpin dan butuh bekal berupa respon positif terhadap medsos. Pada kesempatan ini, pengetahuan setelah workshop harus dibagi ke teman lainnya.
Beberapa materi yang diterima peserta meliputi, literasi digital, teknik membuat video vlog, praktik membuat konten video vlog, editing video vlog dengan Handphone, dan sosialisasi milenial vlog kontes. (Dur/Rul)