kabartuban.com – Suatu kegiatan ritual kelompok keagamaan di Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding dibubarkan paksa oleh warga setempat. Ratusan warga terpaksa membubarkan kegiatan ritual yang dinilai tak lazim ini, karena sudah dianggap meresahkan warga sekitar lokasi padepokan kelompok tersebut, Rabu (12/2/2014) dini hari.
Kepada wartawan, seorang warga, Kasnam (45) mengatakan, “Ritualnya itu selalu malam hari dan tertutup, jadi warga sangat resah dan merasa kawatir. Sedangkan jamaahnya tidak ada orang sini,” tutur Kasnam.
Dari sejumlah informasi yang dapat dihimpun, ritual yang dipimpin oleh seorang warga pendatang dari Desa Ngrogol, Kecamatan Ngrogol, Kabupaten Kediri dinilai sesat oleh warga. Pemimpin kelompok tersebut, Abu Bakar Mahmud (63) mengumpulkan jama’ahnya di padepokan yang berbentuk semacam masjid.
Menurut warga, kegiatan ritual yang dilakukan oleh Abu Bakar Mahmud dengan puluhan jamaahnya sangat mencurigakan. Selain kegiatan ritual yang dinilai tak lazim oleh warga, sebagai warga pendatang Abu Bakar Mahmud tidak bernah bersosialisasi dengan warga sekitar.
Kasnam menambahkan, “Sudah dua kali diperingatkan, tapi kegiatannya masih terus berlangsung. Akhinya warga tadi malam langsung menggrebek, tadi malam pas kita datang itu banyak juga jamaahnya dari warga luar kota,” tambahnya.
Warga mengancam akan membakar padepokan tersebut jika mereka masih tetap melakukan kegiatan ritual mencurigakan di desa tersebut. Untuk menghindari hal yangtidak diinginkan, saat ini persoalan tersebut dalam penanganan pihak berwajib. (im)