kabartuban.com – Menjamurnya aksi Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) di kota Tuban cukup meresahkan masyarakat, dan menggangu kenyamanan di kota Tuban. Untuk itu, lintas Satuan Kerja (Satker) Pemkab Tuban terus berupaya mencari solusi dengan melakukan banyak tindakan dalam menangani gepeng yang beroperasi di tempat keramaian kota, khususnya di alun-alun, gor, dan sejumlah titik perempatan jalan.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Satpol PP Tuban, Hery Muharwanto, Lintas Satker yang terdiri dari Dinas Sosial bersama Satpol PP beserta sejumlah intansi terkait lainnya terus melakukan upaya untuk menangani persoalan tersebut.
“Kita (Satpol PP) terus melakukan razia, jika ada yang tertangkap kami akan serahkan ke Dinas Sosial untuk lebih lanjut dilakukan pembinaan,” ungkap Kepala Satpol PP Tuban Hery Muharwanto saat ditemui di kantornya, Jum’at (19/8/2016).
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Tuban, Nur Jannah menyatakan, Pemkab Tuban melalui Dinas Sosial akan memberikan pelatihan keahlian untuk gepeng yang tertangkap razia.
“Kita berusaha membina dan mengarahkan mereka, untuk selanjutnya memberikan bekal keahlian,” kata Nur Jannah.
Menurutnya, gepeng yang dalam pembinaan kemudian diserahkan ke panti untuk diberikan pendidikan dan pelatihan keahlian agar bisa hidup mandiri dengan meninggalkan aksi mengemis di tempat umum.
Di lain pihak, salah seorang warga Tuban, Wiwin mengatakan, menjamurnya gepeng di Tuban sudah sangat meresahkan. Misalnya di wilayah GOR Tuban, saat warga makan di pujasera daerah tersebut, hampir setiap menit pengemis dan pengamen datang bergantian tidak ada habisnya, dan hal itu sangat mengganggu kenyamanan.
“Di depan Masjid Agung itu juga bisa dilihat, banyak sekali. Bahkan kalau dilihat dari penampilannya, ada yang sangat tidak layak untuk mengemis. Sudah bisa dipastikan mengemis bukan lagi karena kepepet ekonomi, tapi sudah dipakai untuk pekerjaan utama,” kata pemuda asal Semanding tersebut. (ning/im)