Hujan Turun Petani Jagung Menyambut Gembira

391

kabartuban.com – Kurang lebih 6 (enam) bulan lamanya masyarakat petani di wilayah Tuban cukup meradang, lantaran kemarau panjang yang hampir tak berujung. Namun, dengan hujan lebat yang mengguyur hampir semua wilayah di Kabupaten Tuban semalam, akhirnya membangkitkan kembali semangat para petani untuk bercocok tanam .

Dari pantauan kabartuban.com, Minggu (6/12/2015), para petani jagung di Tuban menyambut gembira air hujan yang turun, mereka langsung pergi ke Ladang untuk mulai bertanam. Sejumlah masyarakat petani di Kecamatan Semanding desa Karangotok terlihat sibuk dengan bibit tanamannya.

Kepada wartawan media ini, Karyo (65) warga Desa setempat mengatakan, mereka tak ingin menyia-nyiakan waktu cocok tanam kali ini. Pasalnya musim hujan sudah mulai turun, setelah beberapa bulan lamanya mengalami kekeringan.

“ini sudah kosong hampir enam bulan, setelah panen kacang sampai sekarang baru bisa tanam lagi . ” ungkapnya saat ditemui di ladang miliknya.

Menurutnya, Karyo sudah mengolah ladangnya sekitar sebulan lalu untuk persiapan  tanam, dari mulai membajak, sampai di tabur lebu. Namun usaha tersebut masih terkendala, lantaran hujan yang tak kunjung turun. “Alhamdulilah, hujan semalam cukup deras, jadi sekarang siap tanam,” tambahnya.

Hujan yang mengguyur wilayah Tuban semalam juga  disambut gembira oleh Siti (40) warga Desa Kemuning Kecamatan Semanding. Pasalnya musim kemarau yang panjang membuat para petani tidak bisa menggarap ladangnya. “Mudah-mudahan ya ada hujan lagi, biar cepet tukul (tumbuh),” papar siti.

Siti melanjutkan, Kondisi seperti ini tentu menjadi satu dorongan bagi petani jagung  untuk menaruh minat tinggi bercocok tanam. ”Selain itu, warga petani masih menargetkan harga jagung yang lumayan masih tinggi,” jelas Siti.

Masih menurut Siti, dari sebagian besar minat petani bercocok tanam, itu lebih memilih tanaman jagung jenis hibrida dibanding jenis lain. Alasannya adalah jenis tanaman jagung ini masih dihargai tinggi sesuai kadar air di pasaran.

“Para petani  masih cenderung mengagumi jagung hibrida karena selain pangsa pasar tersedia, harganya pun masih melonjak tinggi,” pungkasnya.

Para petani di Kabupaten Tuban berharap hujan kali ini merupakan pertanda awal mulainya musim penghujan, agar bisa mengairi ladangnya sampai panen nanti. (har/im)

/