kabartuban.com – Diberlakukannya jalur searah di Jl. Basuki Rahmat (Basra) kota Tuban berdampak pada aktifitas perekonomian, khususnya pertokoan di Basra. Sejumlah pedagang mengeluh karena pemberlakuan jalan searah tersebut berdampak pada omset penjualan mereka mengalami penurunan sangat drastis, Senin (25/7/2016).
Kepada wartawan media ini, beberapa pemilik toko di sekitar area jalur tersebut mengaku mengalami penurunan omset hingga kisaran 75 %.
“Penjualan menurun drastis hingga 75 persen dari hari biasa. Pada hari biasanya, omset penjualan bisa mencapai 6 juta perhari, namun semenjak jalur jadi searah, omset menurun hingga 2 juta seharinya,” terang Sugiono pemilik toko buah ABC.
Selain toko buah, pemilik toko pakaian dan beberapa toko lainnya juga mengaku mengalami penurunan kisaran 50% s.d 75%. Menurut pengakuan pihak toko pakaian Clarissa, penjualan di toko terbeut juga sepi dan mengalami poenurunan.
“Semenjak jalurnya jadi searah, toko jadi sepi. Karena pelanggan kami kebanyakan dari wilayah timur sana,” terang Isna selaku penjaga toko Clarissa.
Tidak hanya toko buah dan toko pakaian Clarissa, pemilik toko Jasmine juga mengeluhkan hal yang sama. Para pedagang sangat mengeluhkan dampak pemberlakuan jalur satu arah tersebut terhadap usaha mereka.
“Bayangkan saja kalau pedagang batagor saja mengeluh sepi, apalagi saya dan para pelaku usaha lainnya,” papar Marena, pemilik toko Jasmine.
Menurutnya, beberapa pelaku usaha telah menyalurkan aspirasinya mengenai pemberlakuan jalur searah di Jl. Basuki Rahmat kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban. (fia/im)