kabartuban.com – Akibat diterjang banjir luapan sungai bengawan solo selama enam hari dan terkiris derasnya arus sungai, dua rumah warga di Desa Kanorejo, Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban, Jawa Timur roboh. Agar tidak hanyut ke sungai, warga pun terpaksa gotong royong membongkar rumah tersebut dan merelokasi ke tempat yang aman.
Banjir akibat luapan sungai bengawan solo yang berlangsung selama enam hari di Kabupaten Tuban Jawa Timur kini sudah mulai surut. Namun, akibat banjir tahunan itu membuat sejumlah titik infrastruktur mengalami kerusakan parah. Lebih parah lagi, dua rumah warga roboh karena tidak kuat menahan derasnya arus sungai.
Dua rumah tersebut masing masing milik Abdul Wangkit (50) dan Sanadi (47), keduanya warga Desa Kanorrejo, Kecamatan Rengel, Tuban. Kondisi dua rumah ini, hanya berjarak dua meter dari sungai bengawan solo. Agar tidak hanyut diterjang air banjir susulan, warga pun terpaksa gotong royong membongkar dan merelokasinya ke tempat yang lebih aman.
Menurut sejumlah warga, tanah yang terkikis air bengawan solo, sedikitnya sepuluh meter pertahunannya. Karena bantaran sungai didesa setempat tidak ada tangul penahan air, sehingga kikisan air bengawan juga akan mengancam puluhan rumha warga yang lain.
Tidak adanya tangul penahan air sungai bengawan solo ini, membuat warga resah, mereka hanya bisa berharap kepada pemerintah daerah maupun pemerintah pusat agar mengalokasikan anggaran untuk pembangunan tangul. (s-one)