kabartuban.com – Bermain tanpa gol melawan Persekap Pasuruan yang berujung kandasnya Persatu Tuban pada Piala Kemerdekaan malam ini, menyisakan kekecewaan yang cukup mendalam bagi manajemen dan segenap pemain Persatu Tuban, Rabu (26/8/2015) malam.
Menurut informasi yang diterima wartawan media ini, puncak kekecewaan manajemen Persatu dipicu keputusan wasit memberikan kartu merah kepada pemain Persatu, Anang Hafidzul pada menit 70.
Manajer Persatu Tuban, Fahmi Fikroni mengatakan bahwa Anang Hafidzul diganjar kartu merah oleh wasit Solikin dari Sidoarjo, tanpa adanya kartu kuning sebelumnya.
“Pemain kita ada yang dikartu merah tanpa ada kartu kuning dulu,” kata politisi PKB tersebut, saat dihubungi melalui ponselnya.
Lebih lanjut, Roni mengungkapkan, “Kami hanya kurang beruntung saja di pertandingan ini dan sangat kecewa atas kepemimpinan wasit,” pungkasnya.
Dengan hasil imbang dalam pertandingan melawan Persekap Pasuruan ini, Persatu Tuban harus rela mengubur ambisinya untuk lolos dalam babak selanjutnya dan mengejar kemenangan dalam Piala Kemerdekaan.
Dengan hasil ini, maka Persekap menduduki posisi kedua klasemen group D Piala Kemerdekaan dengan meraup delapan poin.
Sedangkan berada pada puncak Klasemen diduduki oleh Persepam Madura dengan 12 poin dan masih menyisakan satu pertandingan.
Sementara itu, Persatu Tuban hanya terpaut satu poin di bawah Persekap, sehingga memastikan perjuangan Persatu harus berhenti di Stadiun Wilis Madiun malam ini. (im)