kabartuban.com – Makanan ringan Marning Jagung dari Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban yang diproduksi secara tradisional oleh pengerajin makanan ringan dalam beberapa tahun terakhir telah berhasil menembus pasar luar negeri.
“Marning Tuban saat ini telah berhasil tembus pasar luar negeri yakni Singapur dan Malaysia,” terang Farid Ahmadi selaku kepala Dinas Perekonomian dan Pariwisata (Disperpar) Tuban kepada kabartuban.com, Kamis (23/6/2016).
Farid melanjutkan, harga marning jagung di pasar lokal hanya berkisar Rp.20 ribu, namun di luar negeri harga marning jagung mencapai dua klai lipat yakni berkisar Rp.40 ribu.
“Kita impornya masih marning glondongan, belum di packing bagus, diluar sana mereka packaging sendiri, dan sekarang Pekerjaan Rumah (PR) kita harus belajar packaging dari mereka, biar nilai jualnya lebih tinggi lagi,” paparnya.
Menurut Farid, diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN ( MEA) bukanlah menjadi penghambat kita untuk terus berkarya, terbukti marning jagung sudah bisa bersaing dipasar bebas ASEAN.
“Ini merupakan awal langkah yang baik, yang mana kita akan terus berjuang untuk bersaing dengan produk-produk asing nantinya,” tambahnya.
Farid menambahkan, yang terpenting saat ini semua masyarakat Tuban, khususnya untuk para pelaku usaha harus mempunyai semangat untuk meningkatkan kualitas maupun Sumber Daya Manusia (SDM) agar bisa menghasilkan produk yang punya nilai jual tinggi.
“Tidak masalah, sekarang kita hanya bisa mengekspor marning glondongan, yang penting masyarakat sana sekarang mengenal marning dan nantinya kita akan semakin mudah untuk mencari pasarnya,” tutup Farid. (har)
