kabartuban.com – Kembali keberadaan pengeboran minyak sumur Sumber 1 yang dilakukan oleh Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) di Desa Sumber, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban di protes. Kali ini (2/11) ratusan warga ngeluruk karena sudah tidak tahan dengan bau menyengat dan efek dari pengeboran yang berdampak pada retak-nya sejumlah bangunan rumah milik warga.“Warga sini banyak yang merasakan mual, baunya sangat tidak enak,” Kata Kaswadi, salah satu warga Desa Sumber saat dikonfirmasi kabartuban.com
Warga ini kembali melakukan aksi dan memaksa akan menghentikan pengeberokan karena beberap saat yang lala warga sudah ada beberapa kesepakatan yang mereka buat supaya hal ini tidak dirasakan warga, akan tetepi fakta-nya pihak JOB PPEJ kembali mengingkasi kesepakatan tersebut.
“Kesepakatannya adalah pengeboran jangan dilakukan pada malam hari, serta sebisa mungkin menghindari pengeboran saat angin berhembus ke arah utara,” jelas Kaswadi
Sekretaris Desa (Sekdes) Sumber, Triyono juga mengungkapkan kalau pengeboran dilakukan pada malam hari akan mengganggu ketenangan warga. sementara apabila pengeboran dilakukan pada saat angin berhembus ke utara, maka asap dari pengeboran itu akan masuk ke rumah-rumah milik warga yang berada tepat di utara lokasi pengeboran.
“Kalau angin dari utara, asapnya bisa sampai masuk kedalam rumah dan mencium bau yang tidak sedap,” jelas Triyono.
Sementara itu, aktifitas pengeboran di sumur Sumber 1 oleh JOB PPEJ saat ini dihentikan sementara waktu. Operator lebih memilih untuk menuruti keinginan warga dan mengatakan akan melakukan evaluasi kembali sebelum melanjutkan pengeboran kembali.
Sementyara, akibat pengeberon uji coba ke dua karena pada saat pengeberon yang pertama mengalami kegagalan, juga berdampak pada retak-nya sejumlah permukiman penduduk, “Semua kegiatan (pengeboran) kita stop, sambil menunggu hasil evaluasi,” terang Humas JOB PPEJ, Ridwan, usai menemui warga Desa Sumber di depan jalan akses menuju lokasi pengeboran.
Menurut Ridwan, evaluasi tersebut diantaranya adalah melakukan pendataan pada kerusakan rumah milik warga. Kemudian akan memberi ganti kerusakan, apabila rusaknya rumah milik warga karena aktifitas pengeboran yang mereka lakukan. “Sesuai instruksi dari pimpinan, segala kerusakan akibat aktifitas pengeboran JOB PPEJ akan diganti,” tambah Ridwan.
Pihak JOB PPEJ berjanji akan segera melakukan pengecekan bersama tim. Kemudian melakukan pendataan dan memberikan ganti apabila kerusakan rumah tersebut disebabkan aktifitas pengeboran. Sementara itu, Sekretaris Desa meminta kepada warga untuk melaporkan ke Pemdes apabila rumah mereka mengalami kerusakan.
“Setelah aksi ini, kita akan meminta kepada warga supaya melaporkan kerusakan rumah mereka akibat aktifitas pengeboran uji coba ini,” terang Triyono. (kh)
