kabartuban.com – Kelompok penyelenggaran pasar malam mencoba peruntungan untuk bersaing dengan beragam hiburan yang ada di kota Tuban. Dengan berbagai wahana yang dihadirkan jauh-jauh dari kota Kediri, pasar malam ini sukses menarik minat banyak warga di tiga hari awal kehadirannya. Wahana komedi putar, rumah balon, dan ontang anting dibanjiri oleh pengunjung yang kebanyakan adalah keluarga. Berbagai stand makanan oleh warga sekitar juga turut memeriahkan pasar malam tersebut. Sayangnya, jumlah pengunjung justru menurun di hari-hari berikutnya.
Lokasinya terletak di Lapangan Kelurahan Baturetno, tepatnya di depan TK Al-Ichsan, sehingga pengunjung harus melewati sebuah gang kecil untuk menemukan pasar malam ini, membuatnya sulit ditemukan oleh warga dari luar daerah.
“Kita cari tempat yang nggak terlalu becek. Maksudnya, sini kan aman, kalau hujan kan aman. Misalkan hujan gak terlalu becek jadi pengunjung gak terlalu terganggu.” Ujar Jhony, Kepala Marketing Pasar Malam saat wawancara dengan kabartuban.com (25/02/2024).
Diungkapkan oleh Jhony alasan mengapa nekat menghadirkan Pasar Malam di tengah kota adalah untuk menjadi batu loncatan akibat dari keterlambatan panen di desa dan sebagai pendapatan tambahan bagi anggota yang tergabung dalam Pasar Malam tersebut.
Masih menurut Jhony, pasar malam ini memiliki rute penggelaran Bojonegoro – Lamongan – Tuban. Pasar malam ini hadir di Tuban sejak tanggal 17 Februari dan akan berakhir pada tanggal 3 Maret, kemudian berpindah lokasi di tujuan berikutnya yaitu Lapangan Sawonggaling, Babat, Lamongan. (aza/zum)