kabartuban.com – Berbeda dengan misi Huda-Noor yang pada awal memegang kendali ‘kekuasaan’ di Tuban ini berjanji akan membuka lapangan kerja sebanyak – banyaknya untuk masyarakat Tuban, Kepala Dinsosnaker menyatakan, Pemerintah tugasnya tidak membuka lapangan kerja, Dinsosnaker hanya memberikan dorongan saja dan beberapa kali memberikan pelatihan-pelatihan biasa.
Menurutnya, hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Tuban tidak pernah membuat program yang memiliki multiplayer efek dalam mendorong terbukanya lapangan kerja yang lebih banyak di Kabupaten Tuban. Karena program semacam itu pasti harus besar, dan anggaran juga besar pula.
“Program-program besar apa ya, nggak adalah, ya biasa-biasa saja begitu. Kita nggak bisa membuka lapangan kerja, kalau ada perusahaan buka lapangan kerja kita dukung, ya begitu saja,” tutur Nurjanah, Selasa (24/11/2015).
Jika ada perusahaan yang membuka lowongan kerja, maka Pemrintah akan menjembatani untuk rekrutmen tenaga kerja tersebut. Untuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), Dinsosnaker hanya memberikan pelatihan sederhana. Berdasarkan statistik pada 2014 lalu, jumlah angkatan kerja mencapai 569.185. Sedangkan, dari data tersebut yang sudah bekerja sebanyak 248.540.
Dari data yang diperoleh kabartuban.com, jumlah pencari kerja sejak Januari sampai September 2015 sudah mencapai 4.734, dengan jumlah lowongan sebanyak 2.637 pada bulan yang sama. Sehingga ada selisih kebutuhan kerja sebanyak 2.097, belum faktor Sumber Daya Manusia (SDM) dan skill yang sangat diperhitungkan. (im/riz)
