kabartuban.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, anggarkan Rp75 juta untuk keperluan distribusi air bersih kepada warga yang dilanda kekeringan. Selain anggaran dari APDB, dana sebesar Rp100 juta juga tengah disiakan dari PAK 2015 untuk memastikan disribusi air bersih kepada warga yang membutuhkan berjalan lancar.
“Pemerintah menganggarkan dana cukup besar, bahkan jika sampai Desember nanti masih ada warga yang membutuhkan air bersih kami masih akan melakukan droping,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Tuban Joko Ludiono, Jum’at (4/9/2015).
Joko Menjelaskan, di Kabupaten Tuban saat ini terdapat 21.455 kepala keluarga dan 73.654 juwa yang membutuhkan droping air bersih, seluruhnya tersebar di 50 desa yang ada di 8 kecamatan di kabupaaten tersebut.
“Untuk memenuhi kebtuhan ari bersih warga, kami melakukan droping dua kali sehari, masing-masing dua rit di desa yang kami jadwalkan,” terang Joko.
Data BPBD Tuban menyebut, untuk satu kecamatan saja dengan jumlah desa terdampak kekeringan paling sedkit membutuhkan minimal 40 rit (40 tangki air bersih), yang didroping bergilir. Bahkan untuk Kecamatan Parengan dengan cakupan desa paling luas sebanyak 11 desa, membutuhkan 440 rit air bersih untuk warganya.
“Kecamatan Parengan paling banyak dengan cakupan 11 desa, ini membutuhkan sedikitnya 440 rit air bersih, memang tidak setiap hari, dan itungan kami setiap desa minimal membutuhkan 18 kali droping sepanjang musim kemarau,” papar Joko.
Sesuai prdiksi, Musim kemarau akan berlangsung hingga November mendatang, untuk itu pihak BPBD Tuban akan terus berkordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat, serta melibatkan pihak swasta untuk menangani masalah kesulitan air bersih.
“Kami juga akan berkordinasi dengan beberapa pihak termasuk swasta untuk penanganan kesultan air bersih, selain BNPB pusat,” pungkaas Joko. (pul/im)