Pemkab Tuban Gelar Apel Nusantara Bersatu

637

kabartuban.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban laksanakan apel Nusantara Bersatu, mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan nilai-nilai toleransi dan kerukunan antar umat beragama, bertempat di Alun-Alun Tuban.

Acara yang bertajuk Menjunjung Tinggi Bhineka Tunggal ika itu, bertujuan agar memberi kesadaran bagi masyarakat, tentang perlunya persatuan dan kesatuan untuk menjaga kedaulatan Republik Indonesia, serta mencegah terjadinya perpecahan akibat provokasi pihak lain yang tidak bertanggung jawab.

“Yakinlah, bahwa NKRI akan terus berjaya. Karena kita sebagai bangsa pemenang dalam persaingan global,” ungkap Noor Nahar, Wakil Bupati (Wabub) Tuban, dalam pidatonya, Rabu (30/11/2016).

Dikatakan oleh Noor Nahar, kita harus bersyukur dalam menikmati hasil perjuangan kemerdekaan yang telah dikorbankan dengan darah dan air mata oleh para Syuhada terdahulu, dengan tetap menjaga kesatuan dan keutuhan NKRI.

“Kita tidak boleh memperbesar perbedaan yang ada, karena perbedaan  inilah menjadi kekayaan kita,” kata Noor Nahar.

Lebih lanjut Noor  Nahar menjelaskan, kebhinekaan merupakan kekayaan Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain. Negara-negara Uni Eropa yang dikatakan maju dalam peradaban dunia, iri melihat bangsa kita, bahkan mereka belajar kepada Indonesia, belajar tentang bagaimana negara sebesar ini mampu menjaga kebhinekaannya, dalam arti menjaga persatuan antar Suku, Ras dan Agama yang berbeda-beda.

Noor Nahar juga menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat, untuk tetap menjaga tali persaudaraan dengan mempererat tali silaturahmi dan menjaga hubungan yang baik antara satu dengan yang lain. Agar tidak terjadi permusuhan dan perpecah bangsa yang justru akan merugikan negara.

“Indonesia harga mati, NKRI harga mati,” imbuhnya.
Diketahui, dalam apel tersebut dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta tokoh-tokoh Agama meliputi Agama Islam, Katolik, Konghucu, Hindu, Buda dan Nasrani. Para tokoh agama tersebut membaca do’a dengan keyakinan masing-masing, untuk bersama-sama menjaga persatuan dan perdamaian bangsa, untuk tidak membeda-bedakan Suku, Agama, Ras dan Antar golongan (SARA) atau baahkam mencaci maki antara satu dan yang lainnya.(din)

/